Mohon tunggu...
Firda Amelia
Firda Amelia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Good Company Bad Stock - BBKP

14 Desember 2016   22:02 Diperbarui: 4 April 2017   18:04 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Menurut E-Globalbusiness.com industri perbankan pada tahun 2016 dinilai akan tumbuh lebih baik. Prediksi tersebut didasarkan pada turbulensi perekonomian Indonesia yang mereda. Menurut Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nelson Tampubolon, prospek sektor konsumsi akan dipengaruhi oleh aturan loan to valueyang memberikan stimulus bagi kredit perumahan dan kredit kendaraan dan memberikan knock-on effectpada sektor industri lain. Kenaikan NPL pada triwulan II-2016 serta faktor ekonomi lainnya, termasuk pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sempat memprihatinkan industri perbankan. Namun tekanan dari NPL diproyeksikan tidak akan semakin tinggi dan besaran provisi yang dibentuk bank pada tahun 2015-2016 sudah mencukupi untuk posisi tahun depan (beritasatu.com).

Proyeksi Tahun 2017

Equity Research PT Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja mengatakan, pada akhir 2016 kemungkinan pertumbuhan laba secara industri bank berada di dalam kisaran 6-8% (year on year/yoy). Persentase kenaikan tersebut dapat dikatakan flat, karena pertumbuhan laba perbankan pada Juni 2016 mencapai 7,4% (yoy).Analis PT Bank Maybank Indonesia Tbk Kim Eng Rahmi Marina dalam risetnya mengenai prospek perbankan Indonesia ke depan menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik dan berada di posisi 5,3% pada 2017 (beritasatu.com).

Analisis Perusahaan

1. menjadi Bank Penampung Dana Tax Amnesty

            Tax Amnestydi Indonesia yang dilakukan sejak Bulan Juli 2016 sudah hampir menyelesaikan periode keduanya.Bank Bukopin merupakan salah satu Bank yang dipercaya untuk menampung dana yang masuk ke dalam negeri melalui tax amnesty.Berkaitan hal tersebut, Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin mengatakan adanya potensi penerimaan sebesar Rp 20 triliun (finance.detik.com). Bank Bukopin juga telah mempersiapkan infrastruktur untuk mengelola dana tax amnesty. Berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh Bank Bukopin, Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi, Adhi Brahmantya, menyatakan bahwa Bank Bukopin akan membuka layanan di 26 kantor cabang yang tersebar di beberapa wilayah, dari Indonesia bagian Barat hingga Indonesia bagian Timur. Untuk menampung dana tersebut, Bank Bukopin memiliki strategi dan menyiapkan instrumen yang cocok, diantaranya :

  • produk deposito dengan tenor 3 tahun
  • Reksadana
  • Surat Utang Jangka Menengah (Medium Term Notes).

Selain itu, Bank Bukopin juga berharap dana tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis perusahaan.

2. Menargetkan 1000 Agen Laku Pandai

            Berdasarkan rilis dari Bank Bukopin pada tanggal 23 Juni 2016, Bank Bukopin akan memperluas jaringan pelayanan melalui skema laku pandai (branchless banking) dan menagetkan operasionalisasi 1000 agen B-Tunai pada tahun 2017. Tahap pertama difokuskan pada produk basic saving account(Tabungan Bukopin Rakyat). Hingga Mei 2016, layanan yang diimplementasikan pada agen B-Tunai adalah pembayaran publik, transaksi tabungan Bukopin Rakyat, dan asuransi tabungan bukopin rakyat.

            Target yang ditetapkan Bank Bukopin pada tahun 2017 adalah tercapainya 600.000 rekening Tabungan Bukopin Rakyat dan 120.000 nasabah asuransi mikro dengan jumlah agen B-Tunai sebanyak 1000 agen.

3. Terus Memacu Segmen Ritel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun