Mohon tunggu...
Fredick Ginting
Fredick Ginting Mohon Tunggu... Freelance -

Belajar ilmu politik dari Harold Laswell sampai Samuel Huntington, belajar demokrasi dari Thomas Jefferson sampai Ernesto Laclau. Menonton karya David Fincher sampai Martin Scorsese, mengagumi Charlize Theron sampai Jennifer Lawrence.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ketika Scout Melawan Nuraninya

24 Februari 2017   10:17 Diperbarui: 25 Februari 2017   00:00 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jean Louis berpandangan kulit hitam harus diberi kesempatan dan harapan. “Semua manusia di dunia yang punya lengan, kepala, dan kaki terlahir dengan harapan di hatinya,” sembur Jean Louis. Kebanyakan kulit hitam hidup sederhana, tapi menurutnya, bukan berarti hal itu adalah pembenaran membuat mereka jadi manusia kelas dua.

Pembaca tetap akan mendapat kisah masa kecil Jean Louis disini. Lee menggunakan alur maju-mundur sesekali. Dikisahkan Jem, kakak Jean Louis, telah meninggal akibat serangan jantung. Selain itu, Lee juga banyak menggambarkan lingkungan Maycomb yang telah mengalami perubahan setelah 20 tahun. Konflik nurani yang dialami Jean Louis praktis disiapkan Lee hanya di sepertiga bagian terakhir.

Novel ini sejatinya ditulis pada 1957 sebelum Lee menulis To Kill a MockingbirdIa masukkan ke penerbit namun ditolak. Salinan naskah novel ini kemudian hilang hingga baru ditemukan akhir 2014 lalu di perpustakaan pribadi Lee. Lee bukan lagi dikenal sebagai penulis yang hanya menghasilkan satu novel. Seperti novel pertama, novel ini juga ‘meledak’. Sebanyak 1,1 juta kopi terjual di minggu pertama begitu novel ini dirilis April lalu di 70 negara. Sebuah rekor yang melampaui Harry Potter dan 50 Shades of Grey.

Ada rumor bahwa Lee tak menulis novel lain sebab pasca meluncurkan To Kill a Mockingbird ada pihak-pihak yang pro-rasialisme terhadap kulit hitam mengancamnya. Konon rumor juga mengatakan ia adalah sosok Jean Louis dan 2 novel yang ia tulis adalah gambaran kehidupannya. Ia menyangkalnya. Tapi apa pun itu, Lee adalah sosok penulis yang tak mengkhianati nuraninya sendiri.

Lee melihat ketakadilan atas kulit hitam di lingkungannya, yang bertentangan dengan perspektif orang-orang sekelilingnya. Tapi Lee tak bisa bohongi nuraninya, menulis novel ini tak hanya membuka pandangan AS bahwa semua manusia pada dasarnya setara. Dunia juga mendapat pesannya. Pesan yang masih relevan di era sekarang, dimana rasialisme itu masih ada.

Pada akhirnya, Atticus berhasil melepas nurani putrinya dari nuraninya, melalui adiknya John. Ia berhasil mengubah Scout kecilnya menjadi perempuan dewasa yang mengenal dirinya sendiri. “Kau mungkin menyesal, tapi aku bangga padamu,” ujar Atticus yang tetap bijak dan terhormat di mata Jean Louis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun