Ayah adalah penyeimbang dari sisi kelembutan yang dimiliki oleh seorang ibu. Dan unsur-unsur maskulinitas itu penting, karena sifat ini tidak bisa digantikan oleh peran ibu.Â
Secara tidak sadar kita sering mengaitkan penjagaan bayi dengan ibu dan wanita, tetapi sebenarnya peranan ayah juga tidak kalah pentingnya. Keluarga yang bahagia dan sejahtera memerlukan keseimbangan peranan keduanya. Jarang sekali ayah dilabel sebagai sumber utama kasih sayang anak-anak.Â
Akibat kurangnya peranan ayah, sang anak akan mendapati banyak risiko negatif, diantaranya gangguan kelakuan sosial, peningkatan masalah psikologi, dan kurang keyakinan diri sendiri. Â Anak yang mengalami fatherless akan merasakan dampaknya hingga ia dewasa,terutama secara psikologis. Berikut adalah dampak fatherless pada anak:
1. Rendahnya penghargaan atas diri sendiri atau self-esteem.
2. Anak mudah merasa minder atau tidak percaya diri.
3. Merasa takut, cemas, dan tidak bahagia.
4. Merasa tidak aman secara fisik dan emosional.
5. Memiliki kemampuan akademik yang buruk.Â
6. Memiliki hubungan yang rumit dengan pasangan.Â
7. Masalah perilaku dan gangguan kejiwaan.
8. Berpotensi melakukan kenakalan remaja.