Tetapi, mengapa tujuan akhir bisa tercapai? Karna itulah, tidak mungkin hal tersebut terjadi secara kebetulan. Dengan kata lain, pasti ada yang mengaturnya atau menyelenggarakannya. Dan, yang mengatur serta mengarahkan itu pasti ada, berakal, dan mengetahui. Itulah pengatur dan penyelenggara tertinggi yang disebut Tuhan. Jadi, Tuhan Ada.
Kesimpulan
Thomas Aquinas merupakan seorang yang dikenal sebagai teolog dan filsuf. Hasil pemikirannya yang sampai pada saat masih terus dibcarakan membuat penulis secara pribadi terekesan oleh pemikirannya di mana kita sebagai manusia dapat memperoleh kebenaran tidak hanya melalui wahyu yang kita terima akan tetapi manusia dapat memperoleh kebenaran melalui akal budi.Â
Akal budi membantu kita untuk terus menerus bertanya hingga kepada sesuatu yang tidak dapat dilihat yakni keberadaan Tuhan sendiri. Ketika manusia sudah menyadari bahwa Tuhan sungguh-sungguh ada, penulis yakni bahwa manuisa pasti menyadari bahwa eksistensinya di dunia ini merupakan bentuk partisipasinya yang terbatas terhadap eksistensi Tuhan. Dengan keterbatasan inilah membuat manusia mengalami suatu kecemasan sehingga selalu berharap dan selalu bergantung kepada Tuhan karena keduanya memiliki relasi secara logis atau relasio rationis dan relasi ketergantungan atau relasio realis.
Sumber
- Ohoitimur, Johanis. Metafisika Sebagai Hermeneutika Hemeneutika ( Cara Baru Memahami Filsafat Spekulatif Thomas Aquinas Dan Alfred North Whitehead). Obor: Jakarta, 2006.
- Tjahjadi, Simon Petrus L. Petualangan Intelektual (Konfrontasi Dengan Para Filsuf Dari Zaman Yunani Higga Zaman Modern). Kanisius: Yogyakarta. Cet. 6, 2018.
- Traktat Alam Pemikiran Barat semester IV. (Pineleng, 2019).
- Catatan kuliah: filsafat Thomas Aquinas. 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H