Mohon tunggu...
Franz Dagur
Franz Dagur Mohon Tunggu... Guru - Historia Vitae Magistra

Pendidikan Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merawat Ingatan Sejarah Melalui Pembelajaran Audiovisual

30 November 2023   11:11 Diperbarui: 30 November 2023   11:17 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Pendidikan yang diajarkan oleh Syafei di INS Kayutanam menekankan siswa untuk bisa menyeimbangkan antara kerja, pikiran, dan perasaan. Hal ini kemudian diwujudkannya ke dalam tiga bidang pendidikan, yakni tangan, otak, dan hati. Tangan merupakan merupakan metafora dari kreatifitas dan kerja keras; Otak merupakan perlambangan dari pendidian akedemis dan hal-hal yang berkaitan dengan psikomotor; sedangkan hati merupakan simbolisasi dari spritualitas atau hal-hal menyangkut kehidupan pribadi, akhlak mulia dan ibadah. Ketiga bidang inilah, menurut Syafei yang akan menjadikan peserta didik menjadi menjadi sosok yang kreatif, pintar serta berakhlak mulia. Kekurangan salah satu dari yang tiga itu akan membuat seeorang sulit diterima dengan baik dalam masyarakat.

C.        Pendidikan Taman Siswa "Ki Hajar Dewantara"

            Taman siswa merupakan salah satu organisasi pergerakan dengan fokus kegiatan dalam bidang pendidikan. Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta. Taman Siswa meyakini pendidikan sebagai sarana yang efektif untuk mewujudkan perubahan sosial dan dapat menjadi resep unggulan untuk memajukan bangsa.

            Ada 3 konsep pengajaran yang diterapkan oleh Ki Hajar Dewantara. ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani. Di depan guru dapat memberikan contoh dan teladan yang baik, ditengah guru dapat memberikan motivasi yang baik bagi anak (peserta didik) agar dapat berkembang sesuai dengan bakat dan minatnya, dan di belakang guru memberikan dorongan/semangat yang baik agar peserta didik mampu menggali sendiri pengetahuannya.

            Konsep pembelajaran yang diterapkan di sekolah taman siswa adalah belajar dan bermain. Dengan konsep ini peserta didik menjadi lebih termotivasi dan memiliki semangat yang baik dalam pembelajarannya. Pembelajaran kembali pada kodrat anak yang sesungguhnya.

D.        Penutup 

            Pembentukan karakter adalah salah satu ciri utama dari implementasi kurikulum yang baru dalam bingkai projek penguatan profil pelajar pancasila dengan berbagai elemannya. Pembelajaran tentang nilai dan karakter itu yang ingin ditampilkan, beriman dan bertakwa kepada Tuhan, berkebhinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis dan mandiri. Pendidikan harus melahirkan generasi yang kreatif dan mandiri, yang mampu hidup ditengah kemajemukan dengan mengindahkan budaya gotong royong, memiliki pemikiran yang tajam dan kritis.

            Audiovisual sangatlah penting dalam menanamkan dan mengajarkan fakta-fakta sejarah masa lalu. Oral History saja tidak cukup dalam menyelami pengetahuan tentang masa lalu, lebih dari itu, audiovisual sangatlah esensial di masa sekarang dalam menampilkan fakta sejarah tersebut. Dengan penerapan pembelajaran sejarah dengan menggunakan media audiovisual dalam pembelajaran sejarah akan lebih menarik dan termotivasi dalam belajar sejarah.

            Pembelajaran sejarah penting untuk peserta didik generasi sekarang ini. Peserta didik perlu dibekali dengan wawasan sejarah bangsa kita Indonesia, agar tidak melupakan identitasnya sebagai suatu bangsa. Dengan mempelajari sejarah peserta didik bisa mengetahui perjalanan sejarah bangsanya hingga sampai sekarang ini menjadi sebuah negara yang merdeka. Dewasa ini cukup banyak anak bangsa kita yang tidak lagi senang dan cinta dengan sejarah bangsanya, lebih tertarik pada sejarah bangsa lain atau bahkan lebih dari itu, ada persepsi yang mengatakan bahwa sejarah tidak begitu penting untuk diketahui ataupun di pelajari.

            Dari kondisi inilah yang memotivasi saya untuk menyajikan pembelajaran sejarah diramu lebih menarik dan menyenangkan peserta didik. Pembelajaran sejarah yang melibatkan peserta didik di dalam setiap prosesnya. Sebagai pendidik, berperan sebagai fasilitator dan mengarahkan peserta didik dalam mencapai tujuan belajarnya.

            Salah satu metode pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran sejarah adalah dengan menerapkan media pembelajaran audiovisual, melalui suara dan gambar ataupun video tentang masa lalu. Dengan media pembelajaran audiovisual seperti ini akan lebih membuat peserta didik lebih tertarik dalam belajar sejarah. Kita tidak lagi bisa kembali ke masa lalu, masa lalu dijadkan sebagai acuan dan pengalaman untuk kehidupan masa kini dan merencanakan masa depan dengan baik. Melalui media audiovisual maupun video, akan menghadirkan secara langsung segala peristiwa ataupun kejadian-kejadian di masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun