Judul Buku : Al-Masih Putra Sang Perawan
Pengarang : Tasaro GK
Genre : Novel
Penerbit : Bentang, Sleman, Yogyakarta
Cetakan : I, September 2020
Tebal : vi + 450 hlm
ISBN : 978-602-291-742-7
MENYINGKAP MAKNA TOLERANSI BERAGAMA DAN KEMANUSIAAN
DALAM NOVEL AL-MASIH PUTRA SANG PERAWAN
Al-Masih Putra Sang Perawan bukanlah nama yang asing bagi orang Kristen, Islam, Yahudi dan juga mungkin bagi mereka yang beragama lain. Di luar itu, Dia yang disebut Al-Masih juga menjadi bahan perdebatan dalam dunia ilmu pengetahuan. Berbagai tulisan telah dibuat untuk menulis tentang Dia yang kita sebut dengan Al-Masih. Karya Tasaro GK ini dilihat Abai Aditya sebagai jembatan asa untuk menumbuhkan cinta kepada sosok nabi penyelamat yang dinanti kedatangan-Nya di akhir zaman, yaitu Isa Al-masih dan mengenal juga sosok seorang perempuan penghulu surga, Bunda Maryam binti Imran.
Latar waktu yang dipilih penulis dalam karya ini adalah masa kependudukan VOC di Batavia di mana pada waktu itu terjadi perbudakan yang sangat luar biasa. Tokoh utama yang ditampilkan penulis adalah Matteo de Gesù, seorang naturalis yang berasal dari Italia dan tokoh kedua adalah Saathi seorang perempuan Jawa bermata biru. Dalam novel ini, penulis mengajak pembaca untuk memahami makna kemanusiaan dalam situasi perbudakan. Bagi penulis, kemanusiaan adalah realisasi dari sikap yang berani memberi diri untuk mencintai, berkorban, memperhatikan, berempati terhadap sesama yang sakit. Dari perspektif agama-agama Samawi, Tasaro berhasil membius pembaca untuk terbang mengalami keindahan tersendiri dalam menyingkap riwayat yang jauh tertimbun sejarah adalah ihwal Sang Juru Selamat.
Novel ini sangat menarik sesuai dengan judulnya “Al-Masih Putra Sang Perawan”. Bagian per bagian dari novel ini membuat pembaca jatuh cinta dan terus membaca lembaran demi lembaran dengan semangat sembari mempelajari pengetahuan yang dibagikan penulis melalui kisah inspiratif ini. Dari kedua tokoh Matteo de Gesù dan Saathi pembaca belajar banyak tentang bagaimana memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan bagaimana memahami agama dengan perasaan dan hati yang penuh cinta dalam situasi sulit di mana keberadaan kita dikekang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H