Mohon tunggu...
Franz Emanuel
Franz Emanuel Mohon Tunggu... Mahasiswa - TanaAi Boy

baik menjadi penting, tetapi lebih penting menjadi orang baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Resensi Novel "Al-Masih Putra Sang Perawan" Karya Tasaro GK

9 Februari 2021   22:08 Diperbarui: 10 Februari 2021   08:32 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 

Judul Buku      : Al-Masih Putra Sang Perawan

Pengarang       : Tasaro GK

Genre              : Novel

Penerbit           : Bentang, Sleman, Yogyakarta

Cetakan           : I, September 2020

Tebal               : vi + 450 hlm

ISBN               : 978-602-291-742-7

 

MENYINGKAP MAKNA TOLERANSI BERAGAMA DAN KEMANUSIAAN

 DALAM NOVEL AL-MASIH PUTRA SANG PERAWAN

 

 Al-Masih Putra Sang Perawan bukanlah nama yang asing bagi orang Kristen, Islam, Yahudi dan juga mungkin bagi mereka yang beragama lain. Di luar itu, Dia yang disebut Al-Masih juga menjadi bahan perdebatan dalam dunia ilmu pengetahuan. Berbagai tulisan telah dibuat untuk menulis tentang Dia yang kita sebut dengan Al-Masih. Karya Tasaro GK ini dilihat Abai Aditya sebagai jembatan asa untuk menumbuhkan cinta kepada sosok nabi penyelamat yang dinanti kedatangan-Nya di akhir zaman, yaitu Isa Al-masih dan mengenal juga sosok seorang perempuan penghulu surga, Bunda Maryam binti Imran.

Latar waktu yang dipilih penulis dalam karya ini adalah masa kependudukan VOC di Batavia di mana pada waktu itu terjadi perbudakan yang sangat luar biasa. Tokoh utama yang ditampilkan penulis adalah Matteo de Gesù, seorang naturalis yang berasal dari Italia dan tokoh kedua adalah Saathi seorang perempuan Jawa bermata biru. Dalam novel ini, penulis mengajak pembaca untuk memahami makna kemanusiaan dalam situasi perbudakan. Bagi penulis, kemanusiaan adalah realisasi dari sikap yang berani memberi diri untuk mencintai, berkorban, memperhatikan, berempati terhadap sesama yang sakit. Dari perspektif agama-agama Samawi, Tasaro berhasil membius pembaca untuk terbang mengalami keindahan tersendiri dalam menyingkap riwayat yang jauh tertimbun sejarah adalah ihwal Sang Juru Selamat.

Novel ini sangat menarik sesuai dengan judulnya “Al-Masih Putra Sang Perawan”. Bagian per bagian dari novel ini membuat pembaca jatuh cinta dan terus membaca lembaran demi lembaran dengan semangat sembari mempelajari pengetahuan yang dibagikan penulis melalui kisah inspiratif ini. Dari kedua tokoh Matteo de Gesù dan Saathi pembaca belajar banyak tentang bagaimana memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan bagaimana memahami agama dengan perasaan dan hati yang penuh cinta dalam situasi sulit di mana keberadaan kita dikekang.

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun