Ia pun menuntunnya berjalan keluar hutan dan sampai di tengah kota. Wanita itu berterima kasih kepada pencuri itu dan menghilang di tengah keramaian.
Si pencuri pun berjalan kembali ke dalam hutan untuk pulang ke rumahnya. Ia juga merasa bingung mengapa dirinya rela menolong orang lain padahal dia seorang pencuri.
Ketika sudah hampir sampai di rumahnya, ia berjumpa dengan lelaki tua yang terjatuh dari kudanya.
Si pencuri itu pun berniat membantu lelaki itu. Tetapi saat ia hendak menolongnya, si pencuri melihat banyak barang berharga di punggung si kuda.
Timbul hasrat untuk mencuri barang lelaki tua itu, tetapi ia mengurungkan niatnya karena ia merasa kasihan dengan lelaki itu.
Tepat saat ia membantu pria tua itu naik ke atas kudanya, si pria itu bertepuk tangan dan mengucapkan selamat kepada si pencuti.
Pria tua itu pun menunjukkan wajahnya kepada si pencuri itu. Dia ternyata adalah si penyihir.
Si pencuri pun ketakutan dan meminta maaf kepada si penyihir karena sudah hampir menyerangnya dan mencuri barangnya.
Tetapi si penyihir tidak memedulikan hal itu dan berkata kepada si pencuri bahwa ia adalah orang yang baik.
Si penyihir juga memberitahukan bahwa ia berubah menjadi seorang anak kecil dan seorang wanita untuk menguji hati si pencuri itu.
Si pencuri pun mengaku bahwa ia terpaksa mencuri karena baru dipecat dari pekerjaannya yang merupakan mata pencahariannya.