Saran dan masukan dari Bu Susi banyak ia dengarkan dan terapkan dalam penulisan puisinya tersebut. Dan pada akhirnya, puisi Aldo akhirnya selesai.
Puisinya menceritakan pengorbanan dan kegigihan pahlawan di masa lalu demi kemerdekaan banga Indonesia.Â
Di dalam bait puisi tersebut juga menggambarkan para pahlawan yang telah gugur apabila masih hidup merasa sangat sedih apabila generasi muda malas belajar dan melupakan identitas bangsa Indonesia.
Baik Aldo dan Bu Susi puas dengan puisi tersebut. Akhirnya, sekolah mengirimkan karya Aldo ke Dinas Pendidikan untuk dinilai.
Minggu depan ketika upacara Senin telah selesai dilaksanakan. Kepala sekolah, Bu Susi beserta guru-guru lain tampil ke depan lapangan.
Kepala sekolah memanggil Aldo untuk maju. Aldo sangat kaget dan semua mata tertuju kepada Aldo.Â
Ia berpikir bahwa ia mungkin tidak bersikap sopan kepada para guru dan murid sehingga ia diperintahkan untuk maju untuk dihukum.
Tetapi, kepala sekolah memberitahukan bahwa karya puisi Aldo mendapat peringkat 1 lomba puisi di tingkat kotamadya.Â
Semua guru dan siswa bertepuk tangan dan mengucapkan selamat ketika Aldo berjalan maju.
Aldo sangat senang karena perjuangannya selama ini tidak sia-sia. Terlebih lagi, para staff sekolah membawa piala yang berukuran sangat besar.
Aldo pun mengangkat piala pertamanya itu dan di dalam hatinya ia berjanji akan terus berusaha menjadi yang lebih baik lagi.