Mohon tunggu...
Frans
Frans Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai Negeri

Mengisi waktu luang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketekunan Aldo Si Murid Biasa

30 Oktober 2022   15:49 Diperbarui: 30 Oktober 2022   16:05 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sekolah, para murid kelas 8A menerima hasil ulangan Fisika yang dilaksanakan minggu lalu.

Ada murid yang senang karena mendapat nilai yang bagus dan ada juga yang sedih karena tidak mendapat nilai yang diharapkan.

Aldo melihat hasil ulangannya dan ia mendapat nilai 75. Bagi Aldo sendiri ia sudah mengerjakannya sungguh-sungguh dan tidak sia-sia ia belajar keras sampai larut malam.

Pada siang itu ketika Aldo hendak pergi ke kantin untuk makan siang, ia dihampiri oleh Bu Susi, guru bahasa Indonesianya.

Aldo kaget bukan main karena ia berpikir bahwa dirinya akan dimarahi oleh gurunya karena ulangan bahasa Indonesia kemarin dikiranya mendapat nilai jelek.

Tetapi, ternyata Bu Susi berniat mendaftarkan Aldo untuk mengikuti lomba menulis puisi mewakili sekolah di tingkat kotamadya. 

Bukan tanpa alasan Bu Susi mengikutsertakan Aldo. Bu Susi mengatakan bahwa tugas membuat puisi Aldo minggu lalu mendapat nilai yang sangat bagus.

Aldo awalnya menolak tetapi setelah diyakinkan gurunya, ia menerimanya karena lomba ini akan menjadi pengalaman pertama bagi Aldo. 

Bu Susi juga bersedia akan membantu apabila Aldo mengalami kendala dalam pembuatan puisi.

Mulai dari hari itu, Aldo rajin ke perpustakaan sekolah untuk mencari referensi dalam membuat puisinya. Penulisan puisi itu juga tidak mudah bagi Aldo.

Beberapa bait dalam puisinya banyak dikoreksi oleh Bu Susi karena dinilai tidak baku. Tetapi, Aldo tetap pada pendiriannya untuk sungguh-sungguh dalam mengikuti lomba itu.

Saran dan masukan dari Bu Susi banyak ia dengarkan dan terapkan dalam penulisan puisinya tersebut. Dan pada akhirnya, puisi Aldo akhirnya selesai.

Puisinya menceritakan pengorbanan dan kegigihan pahlawan di masa lalu demi kemerdekaan banga Indonesia. 

Di dalam bait puisi tersebut juga menggambarkan para pahlawan yang telah gugur apabila masih hidup merasa sangat sedih apabila generasi muda malas belajar dan melupakan identitas bangsa Indonesia.

Baik Aldo dan Bu Susi puas dengan puisi tersebut. Akhirnya, sekolah mengirimkan karya Aldo ke Dinas Pendidikan untuk dinilai.

Minggu depan ketika upacara Senin telah selesai dilaksanakan. Kepala sekolah, Bu Susi beserta guru-guru lain tampil ke depan lapangan.

Kepala sekolah memanggil Aldo untuk maju. Aldo sangat kaget dan semua mata tertuju kepada Aldo. 

Ia berpikir bahwa ia mungkin tidak bersikap sopan kepada para guru dan murid sehingga ia diperintahkan untuk maju untuk dihukum.

Tetapi, kepala sekolah memberitahukan bahwa karya puisi Aldo mendapat peringkat 1 lomba puisi di tingkat kotamadya. 

Semua guru dan siswa bertepuk tangan dan mengucapkan selamat ketika Aldo berjalan maju.

Aldo sangat senang karena perjuangannya selama ini tidak sia-sia. Terlebih lagi, para staff sekolah membawa piala yang berukuran sangat besar.

Aldo pun mengangkat piala pertamanya itu dan di dalam hatinya ia berjanji akan terus berusaha menjadi yang lebih baik lagi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun