Mohon tunggu...
Frans
Frans Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai Negeri

Mengisi waktu luang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kejujuran Doni

23 Oktober 2022   15:43 Diperbarui: 23 Oktober 2022   15:47 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di tengah pelajaran, hati Doni tidak tenang. Ia masih kepikiran soal insiden tabrakan tadi pagi.

Ia berpikir bagaimana nasib tukang bakso itu setelah Doni menghancurkan gerobak bakso yang menjadi mata pencahariannya.

Budi yang daritadi melihat Doni yang sedang melamun bertanya kepada Doni apa yang sedang dipikirkannya. Doni yang sudah tidak kuasa memendam kejadian tadi pagi menceritakan yang sebenarnya kepada Budi.

Budi kaget mendengar cerita Doni. Ia lantas menyarankan Doni untuk memberitahu kedua orang tuanya untuk menolong tukang bakso tersebut.

Awalnya, Doni takut apabila ia menceritakan kejadian tabrakan itu kepada orang tuanya akan marah. Tetapi setelah diyakinkan oleh Budi, Doni menjadi memiliki keberanian untuk mengungkapkan insiden tersebut kepada ayah dan ibunya.

Lagipula, apabila Doni tetap terus mengurungkan niatnya menolong tukang bakso tersebut, ia akan tetap dihantui perasaan bersalah tersebut.

Sorenya, ketika ayah Doni pulang kerja. Ia menjelaskan peristiwa tadi pagi kepada ayah dan ibu. Ayah yang mendengarnya seketika marah. Tetapi, melihat kejujuran Doni, hati ayah menjadi luluh dan bersedia membantu Doni. 

Mereka pun bersama-sama pergi mencari tukang bakso tersebut. Karena tidak tahu alamat si tukang bakso, mereka bertanya-tanya kepada warga setempat di lokasi insiden tabrakan itu.

Ada seorang warga yang tahu alamat tukang bakso tersebut. Ia mengantarkan Doni berserta kedua orang tuanya ke rumahnya.

Setelah mereka sampai, Doni melihat gerobak bakso yang telah hancur di depan halaman tukang bakso tersebut. Doni memberanikan diri mengetuk pintu rumahnya.

Tukang bakso tersebut membukakan pintu dengan ditemani istrinya yang menggendong anaknya yang masih kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun