Mohon tunggu...
Frans
Frans Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai Negeri

Mengisi waktu luang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dia Temanku yang Nakal

20 September 2022   10:21 Diperbarui: 20 September 2022   10:30 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini, Sinta berangkat sekolah dengan langkah yang lesu. Ia sudah membayangkan Jojo yang akan berbuat usil kepadanya.

Jojo adalah murid yang nakal di kelas Sinta. Dia sudah berkali-kali dilapor ke guru tetapi dia masih saja bertingkah nakal.

Meskipun terkesan nakal, ia termasuk murid yang pintar dan masuk peringkat 10 besar di kelas bersama dengan Sinta.

Benar saja, di meja Sinta sudah terdapat garis pemisah yang terbuat dari kapur. Jojo dengan suara tinggi berkata kepada Sinta bahwa sisi kiri adalah Sinta dan sisi kanan adalah Jojo.

Jika Sinta melewati sisi kanan milik Jojo harus membayar Rp.50.000,- tetapi jika Jojo melewati sisi kiri milik Sinta, Jojo tidak wajib bayar.

Sinta hanya keheranan dan cemberut melihat aturan aneh yang dibuat oleh Jojo. Jojo yang melihat ekpresi wajah Sinta hanya tertawa terpingkal-pingkal.

Bulan ini Sinta harus duduk sebangku dengan Jojo. Bulan lalu, ia duduk sebangku dengan Toni dan dua bulan lalu, ia sebangku dengan Fani.

Pak guru menukar tempat duduk para siswa di kelas Sinta untuk menambah keakraban antarsiswa.

Siangnya, ketika hendak makan siang di kantin. Sinta membuka tasnya untuk mengambil uangnya di dalam kelas.

Alangkah histerisnya Sinta melihat ular keluar dari dalam tasnya. Namun, setelah Sinta teliti ternyata itu adalah ular mainan.

Jojo yang melihat dari luar kelas hanya tertawa terbahak-bahak melihat Sinta. Itu adalah ulah Jojo yang mengusili Sinta.

Pulang sekolah, Sinta yang kesal dengan kelakuan Jojo mengadu ke kakaknya yang sudah SMA.

Tetapi kakaknya mengatakan kepada Sinta bahwa kenakalan Jojo adalah kenakalan biasa. Kakaknya juga menambahkan kalau sebenarnya Jojo ingin berteman lebih dekat dengan Sinta atau jangan-jangan Jojo suka dengan Sinta.

Sinta merasa ngeri dengan perkataan terakhir yang diucapkan kakaknya.

Malam itu, tak seperti biasanya ayah mengumpulkan ibu, kakak, dan Sinta di ruang tamu. Ternyata, ayah dipindahtugaskan ke Semarang oleh kantor karena ayahnya naik pangkat.

Di satu sisi, Sinta senang dengan pencapaian ayahnya tetapi di satu sisi ia juga sedih karena ia harus berpisah dengan teman-temannya.

Selama ini, Sinta sudah banyak menjalani kehidupan di Jakarta, Tetapi ia harus menerima ayahnya dipindahkantugaskan demi kebaikan keluarga.

Pada minggu-minggu terakhir di sekolah, Sinta mengucapkan salam perpisahan kepada teman-teman sekelasnya. Ia juga tidak lupa meminta nomor handphone dan alamat rumah untuk surat-menyurat.

Tak terasa sudah sebulan di Semarang, Sinta sudah terbiasa dengan kehidupan di sana. Ia juga banyak mendapat teman-teman baru di sekolah barunya.

Paginya, ia mendapat banyak surat dari petugas pos yang datang. Ternyata itu adalah surat dari teman-teman di Jakarta.

Ada surat dari Toni, Fani, dan ada satu surat lagi. Tulisannya sangat jelek dan susah dibaca. Ternyata itu adalah surat dari Jojo.

Surat itu berisikan mengenai bagaimana kabar Sinta di Semarang. Selain itu, Jojo dalam suratnya berpesan kepada Sinta untuk tidak melupakan teman-teman lamanya.

Sinta terharu membaca surat Jojo. Di balik tingkahnya yang nakal dan usil, Jojo adalah sosok yang peduli dengan temannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun