Mohon tunggu...
Frans
Frans Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai Negeri

Mengisi waktu luang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dia Temanku yang Nakal

20 September 2022   10:21 Diperbarui: 20 September 2022   10:30 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pulang sekolah, Sinta yang kesal dengan kelakuan Jojo mengadu ke kakaknya yang sudah SMA.

Tetapi kakaknya mengatakan kepada Sinta bahwa kenakalan Jojo adalah kenakalan biasa. Kakaknya juga menambahkan kalau sebenarnya Jojo ingin berteman lebih dekat dengan Sinta atau jangan-jangan Jojo suka dengan Sinta.

Sinta merasa ngeri dengan perkataan terakhir yang diucapkan kakaknya.

Malam itu, tak seperti biasanya ayah mengumpulkan ibu, kakak, dan Sinta di ruang tamu. Ternyata, ayah dipindahtugaskan ke Semarang oleh kantor karena ayahnya naik pangkat.

Di satu sisi, Sinta senang dengan pencapaian ayahnya tetapi di satu sisi ia juga sedih karena ia harus berpisah dengan teman-temannya.

Selama ini, Sinta sudah banyak menjalani kehidupan di Jakarta, Tetapi ia harus menerima ayahnya dipindahkantugaskan demi kebaikan keluarga.

Pada minggu-minggu terakhir di sekolah, Sinta mengucapkan salam perpisahan kepada teman-teman sekelasnya. Ia juga tidak lupa meminta nomor handphone dan alamat rumah untuk surat-menyurat.

Tak terasa sudah sebulan di Semarang, Sinta sudah terbiasa dengan kehidupan di sana. Ia juga banyak mendapat teman-teman baru di sekolah barunya.

Paginya, ia mendapat banyak surat dari petugas pos yang datang. Ternyata itu adalah surat dari teman-teman di Jakarta.

Ada surat dari Toni, Fani, dan ada satu surat lagi. Tulisannya sangat jelek dan susah dibaca. Ternyata itu adalah surat dari Jojo.

Surat itu berisikan mengenai bagaimana kabar Sinta di Semarang. Selain itu, Jojo dalam suratnya berpesan kepada Sinta untuk tidak melupakan teman-teman lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun