Di dalam sebuah hutan tinggalah burung merah. Burung merah memiliki kepribadian yang rajin.
Pada saat itu, burung merah sedang mencari makanan di sekitar hutan.Â
Dia mencari makanan untuk menyambut saudara sepupunya burung biru yang akan mengunjungi dan tinggal bersamanya selama beberapa hari.
Sore harinya, burung biru akhirnya tiba di rumah pohon milik burung merah. Mereka saling berpelukan dan bertanya kabar satu dengan yang lain.
Mereka pun makan malam bersama. Burung biru sangat lahap makan. Setelah makan malam, burung biru langsung tidur.
 Burung merah yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala dan memaklumi bahwa burung biru pasti sangat kecapekan setelah melakukan perjalanan berhari-hari.
Esok harinya pada pagi hari. Burung merah telah bersiap-siap untuk mencari makanan di hutan. Sebelum pergi, ia mengajak burung biru yang sedang tidur untuk ikut denganya.
Tetapi burung biru susah dibangunkan dan akhirnya burung merah memutuskan untuk pergi sendiri.
Sorenya, setelah burung merah mencari makanan. Ia terkejut bahwa burung biru masih tengah tidur. Burung merah pun kesal dengan kelakuan malas saudara sepupunya itu.
Dari situ muncul ide di kepala burung merah. Dia pun membangunkan paksa burung biru. Bukannya mencari makan di pagi hari tetapi untuk melihat salju yang berbentuk bunga mawar pada saat subuh
Burung biru pun seakan tidak percaya dengan perkataan burung merah. Tetapi burung merah terus meyakinkan burung biru sehingga burung biru pun percaya.
Keeseokan paginya tepatnya pada saat subuh. Burung merah membangunkan burung biru yang sedang tidur. Burung biru pun bangun dari tidurnya untuk melihat salju di luar rumah.Â
Tetapi, ia bertanya-bertanya kepada burung merah dimana saljunya. Burung merah pun menjawab untuk bangun lebih pagi untuk melihatnya.
Burung merah juga mengajak saudara sepupunya untuk mencari makanan di tengah-tengah hutan agar waktu berjalan dengan cepat. Dan untuk pertama kalinya, burung biru ikut untuk mencari makanan.
Esok paginya, burung biru bangun cepat untuk melihat salju tetapi ia masih tidak dapat melihat salju berbentuk bunga mawar.
Ia kembali bertanya kepada burung merah tetapi jawaban masih sama untuk lebih cepat bangun di pagi hari.
Semenjak itu, burung biru menjadi rajin terbang bersama dengan burung merah untuk mencari makanan di tengah-tengah hutan.
Burung merah menjadi senang kepada saudara sepupunya itu menjadi rajin.Â
Seminggu pun telah berlalu dan ketika burung biru bangun di pagi hari, ia seakan tak percaya bahwa salju berbentuk mawar jatuh d depan rumah.
Ia menjadi senang dan segara keluar rumah untuk melihat salju itu. Tetapi saljunya tidak dingin. Ia pun menoleh ke atas.
Ternyata di atas burung merah sedang menebarkan kapas yang ia bentuk menjadi bunga mawar. Burung biru pun kesal bahwa ia dibohongi oleh burung merah tetapi ia bersyukur bahwa saudaranya telah membantu dirinya untuk berubah menjadi rajin
Burung biru pun berterima kasih kepada burung merah. Ketika matahari terbit, mereka terbang ke dalam hutan untuk mencari makanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H