Ditengah duka, kita hanya bisa berharap dan mengulurkan tangan untuk membantu warga dan kampung Tarung agar bisa bangkit dari debu-debu reruntuhan. Agar kelak umbu-umbu dan rambu-rambu bisa menyaksikan tua-tua Marapu merapalkan doa-doa sucinya. Dan Tarung kembali bergeliat dengan bunyi tambur dan gong-gong purbanya, dengan gemerincing giring-giring tarinya. Lalu payawau kembali menggelar dan syair-syair leluhur kembali didengungkan.
Jogya, 9 Oktober 2017
Fransis No Awe, Peminat Kajian Budaya, Politik, Sastra dan Film
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI