Mohon tunggu...
Fransiskus Rahas
Fransiskus Rahas Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

saya suka berbagi pengalaman tentang pendidikan dan life style

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Warung Kejujuran di Sekolah

4 Januari 2025   17:56 Diperbarui: 4 Januari 2025   17:56 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung Kejujuran SMAN 2 Kupang (April 2024)

                    Ada beberapa keuntungan yang bisa dipetik dari keberadaan warung kejujuran yang diterapkan di sekolah. Pertama, kantin kejujuran menjadi media yang tepat untuk menanamkan sifat positif bagi peserta didik. Model kantin ini akan membangun karakter dan budaya malu bagi generasi muda. Kedua, kantin kejujuran memberikan solusi preventif, represif, dan edukatif.Langkah edukatif, misalnya, denganmenumbuhkembangkan kantinkejujuran di sekolah. Ketiga, kantin kejujuran sangat relevan dengan proses perkembangan psikologis peserta didik, khususnya dalam pembiasaan dan pembentukan perilaku dalam kehidupan kesehariannya. Dengan pendidikan integritas melalui kantin kejujuran diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan kejujuran siswa yang diwujudkan dalam tingkah laku terpuji. Karena tingkah laku ditentukan oleh keseluruhan pengalaman yang didasari oleh pribadi seseorang. Kesadaran merupakan sebab dari tingkah laku. Artinya, bahwa apa yang dipikir dan dirasakan oleh individu itu menentukanapa yang akan dikerjakan. Adanya nilai yang dominan mewarnai seluruh kepribadian seseorang dan ikut serta menentukan tingkah lakunya.

                   Oleh karena itu, agar pelaksanaan warung  kejujuran dapat diwujudkan secara optimal, maka perlu memperhatikan faktor-faktor berikut: 1) Struktur sosiokultural, yaitu pola tingkah laku ideal yang diharapkan; 2) Faktor situasi, yaitu semua kondisi fisik dan sosial di tempat berada dan diterapkannya suatu sistem sosial; 3) Faktor kepribadian, yaitu semua faktor psikologis dan biologis yang mempengaruhi tingkah laku parapelaku secara perseorangan; daya dukung seluruh komponen sekolah, yaitu berupa keteladanan guru dan kepala sekolah. Muhammadun (2006:3) menyebutkan tiga hal yang perlu diperhatikan dalam membangun warung kejujuran yang baik yaitu  1) Menempatkan pendidikan sebagai sarana untuk membentuk karakter. 2) Setelah tercipta karakter,maka perlu membangun kurikulum yang tidak hanya menjelaskan makna tekstual teori ilmu pengetahuan, namun juga mampu mengkontekstualisasikan dengan fenomena ketimpangan sosial yang terjadi dimasyarakat. 3) Melakukan real action (aksi nyata) dalam pemberantasan korupsi, sehingga pendidikan antikorupsi bukan sekadar wacana, namun sebuah gerakan yang memang sangat diperhitungkan untuk kelangsungan masa depan bangsa.

                    Adapun faktor penghambat yang ditemukan meliputi beberapa hal yaitu ada pihak yang sengaja mencuri uang hasil penjualan barang dagangan. Faktor lain adalah ada siswa yang membayar tidak sesuai dengan yang seharusnya. Siswa juga mengeluhkan tempat barang dagangan yang kurang bagus (seadanya). Ada juga faktor penghambat dengan tidak disiapkannya uang untuk pengembalian, sehingga para pembeli harus menyiapkan uang pas.   Keberadaan Warung Kejujuran sangat strategis sebagai sarana untuk menguji kejujuran pembeli, karena warung itu tidak dijaga, sehingga perilaku pembeli misalnya mengambil barang dan tidak membayar atau membayarnya kurang dari yang seharusnya tidak ada orang yang mengetahuinya. Demikian pula jika ingin mengambil uang, juga tidak ada yang mengetahuinya karena kotak uang ada di tempat warung dan tidak terkunci atau terbuka.

Break Even poin dan keberhasilan pada Warung kejujuran

                     Modal kantin kejujuran diperoleh melalui sumbangan para pelajar, guru, sekolah dan orangtua murid. Nama penyumbang ditulis dan diumumkan di warung kejujuran. Untuk pertanggungjawban warung kejujuran perlu membuat laporan keuangan berupa buku persediaan barang, laporan laba rugi, dan laporan kas. Siswa yang ditugaskan untuk mengelola warung kejujuran diharuskan melaporkan hasil pengelolaan setiap awal minggu berikutnya dan hasil ini diumumkan di warung kejujuran. Dalam ilmu ekonomi ada istilah Break Even Point (BEP) atau yang sering disebut titik impas, yaitu tingkat output dan penjualan jangka pendek dimana produsen menghasilkan suatu jumlah yang hanya cukup untuk menutupi biaya tetap dan biaya variabelnya (Christoper,1994 : 53). Dengan kata lain BEP adalah tingkat volume dimana laba sama dengan not, suatu kedaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi (penghasilan = total biaya). Ada dua penjelasan mengenai Break even Point  dalam kamus besar Akuntansi yaitu pertama, titik yang menentukan volume penjualan dimana total pendapatan atau penghasilan sama dengan total biaya, sehingga perusahan yang bersangkutan tidak memperoleh laba ataupun rugi. Kedua, titik keseimbangan yang diperoleh suatu perusahaan untuk tidak memperoleh laba maupun menderita kerugian. Titik operasi dimana total pendapatan atau penghasilan sama dengan total biaya. BEP Dinyatakan dalam satuan atau jumlah uang dan memiliki beberapa manfaat yaitu, sebagai alat perencanaan untuk hasilkan laba, memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan, mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan, dan mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.

                Rumus penghitungan Break Even Poin adalah biaya tetap (fix cost) dibagi Harga jual  (price) per unit dan dikurangi dengan biaya variable per unit (variable cost). Biaya tetap adalah biaya yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total kan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Biaya tetap merupakan biaya yang akan selsalu terjadi walaupun perusahaan tidak berproduksi. Biaya variable adalah biaya yang berubah ubah tergantung dengan perubahan volume penjualan produksi. Biaya variabale akan berubah secara proporsional dengan perubahan volume produksi. Keberhasilan Warung kejujuran lebih menekankan cukup pada kondisi Break Even Poin (BEP) atau titik impas, karena pada prinsipnya warung kejujuran tidak diproyeksikan pada Profit Oriented sebagaimana layaknya kantin biasa lainnya. Warung ini lebih menekankan pada pendidikan karakter pada siswa sekolah tersebut terutama pada penanaman nilai kejujuran.

Peran Warung Kejujuran 

                       Berdasarkan kajian pustaka dari beberapa penelitian sebelumnya, pen berkesimpulan bahwa keberadaan Warung Kejujuran dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan, kedisplinan, Kemandirian dan Kejujuran. Adanya peningkatan jiwa kewirausahaan disebabkan para pelajar mendapatkan pengalaman yang berupa mendapatkan bahan baku, mengolah, memasarkan serta melaksanakan pengelolaan operasional warung kejujuran dilandasi kerja keras, ulet, tekun, berani mengambil resiko dan belajar mandiri. Keberadaan Warung kejujuran ternyata dapat meningkatkan kejujuran siswa. Mengingat Warung Kejujuran tidak dijaga, maka konsumen yang ingin membeli barang-barang dilakukan secara swalayan, membayar sesuai dengan harga yanag tercantum dalam barang tersebut dengan cara memasukkan sejumlah uang ke dalam kotak uang yang tersedia. Transaksi pembelian di Warung Kejujuran dapat melatih kejujuran dan tanggungjawab serta atas kesadaran diri sendiri siswa  membeli barang sesuai dengan tingkat harga yang tercantum pada masing-masing barang.  Keberadaan Warung Kejujuran dapat meningkatkan kemandirian, karena mahasiswa dapat berlatih mengelola usaha dan mengambil keputusan mulai dari usaha mendapatkan barang-barang yang akan dijual, mengolah, memasarkannya hingga menentukan berbagai kebijakan dalam rangka untuk mengembangkan Warung Kejujuran.  Keberadaan Warung Kejujuran dapat digunakan untuk meningkatkan kedisiplinan, antara lain melalui aktivitas mentaati tata tertib, melakukan pencatatan secara tertib, jadwal dan jenis menu makanan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan Warung Kejujuran setiap akhir tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun