Karya. ady.s
Andai ku tahu waktu adalah cara untuk melibatkan takdir.
Bahkan langit yang tak berawan sekalipun dapat ku jumpai lagi di akhir hayat.
Kamu yang tercipta di antara banyaknya wanita yang sering ku kagumi.
Berkhayal diantara bunga tidur ku, menyapa mu tanpa akhir di ujung batas.
Menyurati diri mu tanpa pesan atau kata untuk menandai tanya ku.
Sekarang raga ini hanya mampu menatap rapuh pada waktu yang terlantar.
Mungkin hari esok atau hari depan bagi kita bukanlah jalan yang sama.
Maka tinggalkanlah pesan agar rindu ku terobati walau jumpa hanya sesaat.
Jika malam menanti bulan, harap ku bahwa sinarnya menemani sunyinya malam.
Kita bahkan belum berjanji..
Akan ku coba tuk menghadapinya walaupun kadangkala membuat kita ragu tuk berpaling.
Samar terdengar suaranya di dalam nalar namun ragu tuk menepis sesal ku.
Sedikit terteguun pada jinnganya langit sore tentang sesla yang baru tertunda.
Ku lapangkan hati tuk menampung segala rasa yang pernah kugenggam.
Walau tak seindah malam yang larut dalam kalut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H