Mohon tunggu...
FRANSISKUS HERU
FRANSISKUS HERU Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis asal Kec. Sompak, Kab. Landak, Kalimantan Barat.

Membaca dan menulis berlaku seumur hidup. TERUSLAH SEMANGAT BELAJAR ! *Kelahiran Mangaro, 20 Oktober 1997 *Alumnus IKIP Budi Utomo Malang *Guru SDN 09 Galar *Content Writer di www.sdngalar09.sch.id *Blogger di Kompasiana *Artikel ilmiah terpublikasikan ejurnal.budiutomomalang.ac.id *Cerpen pernah diterbitkan Alinea *Email 1: fransiskusherumahatalino17@gmail.com *Email 2: fransiskusheru17.writer@gmail.com *WhatsApp: 082177482203

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Burung Enggang

2 Juni 2024   22:41 Diperbarui: 2 Juni 2024   23:43 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerpen oleh Fransiskus Heru

"Dreng, dreng, deng, deng," bunyi lonceng sekolah memanggil mereka agar beristirahat sejenak. Ibu Guru Marutu yang kala itu mengajar di kelas mereka sedang mengemas laptop berserta chargher-nya, proyektor LCD, terminal listrik dan buku presensi kehadiran Pesertadidik. Beres mengemas, Bu Marutu meminta agar ditutup pembelajaran di dalam kelas itu kerena telah memasuki jam istirahat sekolah.

Ongon, sang Ketua Kelas pun menginstruksikan semua teman-temannya untuk berdiri dan mengucapkan salam. 

Ucap Ongon, "Beri hormat kepada Ibu Guru!"

"Terimakasih Bu Guru!," ucap bibir-bibir teman Ongon kepada Bu Marutu.

"Terimakasih anak-anak. Silahkan istirahat," balasan ucap bibir dari Ibu Marutu.

Pada suatu tempat yang berbeda, namun masih di lingkungan sekolah. Ongon pun keluar dari dalam kelas, lalu pergi menuju kantin milik Ibu Sutinani.

Ongon yang hendak memakan nasi kuning buatan Ibu Sutinani alias Ibu Lelet, pemberian nama julukan oleh sahabat-sahabatnya Ongon. 

Satu biji nasi kuning Ongon tak jadi tersentuh giginya, apalagi terasakan oleh lidahnya. Karena sontakpun Anjotet, Toro, Daka dan Unang datang, lalu duduk di kursi kantin Bu Lelet yang berhadapan dengan Ongon. Anjotet mulai berlisan kepada Ongon.

"Wih, nasi kuning Broku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun