Mohon tunggu...
FRANSISKUS HERU
FRANSISKUS HERU Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis asal Kec. Sompak, Kab. Landak, Kalimantan Barat.

Membaca dan menulis berlaku seumur hidup. TERUSLAH SEMANGAT BELAJAR ! *Kelahiran Mangaro, 20 Oktober 1997 *Alumnus IKIP Budi Utomo Malang *Guru SDN 09 Galar *Content Writer di www.sdngalar09.sch.id *Blogger di Kompasiana *Artikel ilmiah terpublikasikan di ejurnal.budiutomomalang.ac.id *Cerpen pernah diterbitkan Alinea *Email 1: fransiskusherumahatalino17@gmail.com *Email 2: fransiskusheru17.writer@gmail.com *WhatsApp: 082177482203

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meresume Buku Belajar dan Pembelajaran Terbitan Alfabeta

18 Mei 2024   22:18 Diperbarui: 20 Mei 2024   00:32 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: akun Facebook @Fransiskus Heru/dokumen pribadi 

Belajar dan Pembelajaran 

Sebuah buku karya Aunurrahman yang diterbitkan oleh Alfabeta, Bandung pada tahun 2014.      

Diresume oleh Fransiskus Heru 

  1. Perubahan hasil belajar juga dapat ditandai dengan perubahan kemampuan berpikir.

  2. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.


  3. Menurut Abdillah tahun 2002, belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.

  4. Ciri-ciri umum kegiatan belajar menurut Wragg (1994), yakni sebagai berikut:

  5. Belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau disengaja.

  6. Belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya.

  7. Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku.

  1. Komisi pendidikan untuk Abad XXI (UNESCO, 1996: 85) melihat bahwa hakikat pendidikan sesungguuhnya adalah Belajar (Learning).

  2. Ada empat pilar pendidikan, yaitu learning to know, learning to do, learning to live together, learning to live with other dan learning to be.

  3. Praktik pembelajaran harus diubah dari praktik pembelajaran yang bersifat klasikal menjadi praktik konstruktivistik. Selain itu juga, pembelajaran yang modern lebih berfokus pada pengembangan kemampuan intelektual yang berlangsung secara sosial dan kultural. Praktik pembelajaran yang bersifat modern, seorang guru harus mampu mendorong siswa-siswanya untuk membangun pemahaman dan pengetahuannya sendiri dalam konteks sosial.

  4. Menurut Kamdi (2008) bahwa tugas belajar dibuat/didesain semenarik mungkin dan juga menantang agar tercapai derajat untuk berpikir tingkat tinggi.

  5. Menurut Tilaar (2000: 21), menjelaskan bahwa manusia yang berdaya ialah manusia yang dapat berpikir kreatif, yang mandiri, dan yang dapat membangun dirinya dan juga masyarakatnya.

  6.  Belajar mungkin saja terjadi tanpa adanya pembelajaran, namun pengaruh aktivitas pembelajaran dalam belajar hasilnya lebih sering menguntungkan dan biasanya lebih mudah diamati.

  7. Kegiatan belajar tanpa disadari oleh manusia telah dilaksanakan dimanapun dan kapanpun, ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri (individu) atau melaksanakan aktivitas kelompok, baik itu dipahami atau pun tidak dipahami oleh seseorang tersebut, dan sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita (manusia) merupakan kegiatan belajar.

  8. Mengajar merupakan suatu keadaan atau suatu aktivitas untuk menciptakan suatu situasi yang mampu mendorong siswa untuk belajar.

  9. Dalam pembelajaran, situasi atau kondisi yang memungkinkan terjadinya proses belajar harus dirancang dan dipertimbangkan terlebih dahulu oleh guru.

  10. Bersumber/literatur dari para ahli pendidikan atau pembelajaran.

  11. James O. Whittaker mengemukakan bahwa belajar adalah proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.

  12. Model-model pembelajaran, di mana guru tidak terlalu banyak memberikan petunjuk atau arahan (nondirective teaching), akan tetapi lebih banyak menekankan keaktifan berpikir siswa.

  13. Ketidakpahaman siswa tentang karakteristik diri dan model-model belajar yang sesuai dengan dirinya berpotensi untuk terjadinya kegagalan dalam belajar.

  14. Lembaga pendidikan kita (Republik Indonesia) hanya dikembangkan berdasarkan model ekonomik untuk menghasilkan/membudaya manusia pekerja (abdi dalem) yang sudah disetel menurut tata nilai ekonomi yang berlatar (kapitalistik), sehingga tidak mengherankan bila keluaran pendidikan kita menjadi manusia pencari kerja dan tidak berdaya, bukan manusia kreatif pencipta keterkaitan kesejahteraan.

  15. Pendidikan tidak boleh terjebak pada teori-teori ekonomi neoklasik, suatu teori yang menempatkan manusia sebagai alat-alat produksi.

  16. Menurut Goldsmith (1996: 236), pada hasil penelitian menunjukkan bahwa pemimpin yang mampu menumbuhkan suasana dialogis, kesetaraan dan tidak arogan atau nondefensif serta selalu berupaya mendorong sikap positif, akan dapat mendorong terjadinya keefektifan proses pembelajaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun