SATU rasa dalam kebersamaan, istilah ini mengartikan lebih ke arah saling berbagi dengan yang lainnya. Poin yang dimaknai di dalam kalimat "Satu Rasa dalam Kebersamaan" ini ialah poin-poin positifnya saja.
Poin positifnya seperti saling berbagi makanan, minuman dan pakaian. Dalam ingatan observasi saya, mereka (Iko dengan Ima), si Iko yang dipinjami barang-barang seperti pakaian. Seketika suatu saat si Iko ini pergi main ke kontrakan mereka (Ima dengan Kriss), ya kontrakan mereka Ima dengan Kriss, karena mereka berdua satu rumah yang mana rumah itu adalah tempat kontrakan para cewek-cewek Kalbar.
Kontrakan mereka berada di Jalan Kelud Bareng Kartini Gang 3E, Iko yang sedang main atau dalam Bahasa Dayak Ahe-nya 'Basaroh,' dalam Bahasa Dayak Bakati'-nya adalah 'Bagayang' dan dalam Bahasa Jawa-nya 'Dolen' yang saat itu pulak Iko yang ingin mandi malam di kontrakan mereka, namun tidak ada handuk untuk mandi, akan tetapi Ima meminjamkan handuknya kepada si Iko.
Bukan saja handuk yang dipinjamkan si Ima kepada si Iko, malah lebih dari handuk. Selain dari handuk itu, bahkan sampai pada dipinjamkannya uang, selimut, pengolesan krim pemutih kulit (hand and body lotion), diberi sanitizer satu botol.
Lanjut ke pengamatan yang saya ingat, saya yang secara sengaja pergi main waktu itu bersama dengan Loren dan Rio. Sedangkan Iko dengan Memo yang sudah berangkat duluan dan sudah lama semampai di kontrakan mereka.
Kami ber-Tiga dengan saya yang pergi menyusul mereka untuk menghadiri acara ulang tahun kecil-kecilan mereka bertiga, yaitu ultahnya Iko, Ima dan Memo yang ke-20 tahun. Acara ulang tahun mereka bertiga itu dirayakan di kontrakan mereka Ima dengan Kriss.
Lama kemudian setelah kami menunggu teman-teman yang lainnya dan setelah itu juga datanglah Notian, gak lama kemudiannya Natan, pun muncul dan mereka segera untuk merapat bersama kami, mengingat pada saat itu juga perayaan dari acara ultah mereka ber-Tiga itu segera untuk dimulai.
Disela-sela perayaan ultahnya Iko, Ima dan Memo itu, sebenarnya masih ada sahabat yang tidak hadir ke kontrakan itu karena mengambek kepada kami ber-Tiga (Saya Sendiri, si Loren dengan si Rio) yang meninggalkan dan seketika itu pun saya mengatakan wekawekawekaweka secara pelan serta tersenyum dengan tipis-tipis.
Siapakah nama orangnya ini??,, dan dia adalah orang yang bernama Tumpai. Si Tumpai ialah sahabat saya dari kampung halaman sananya sekaligus sahabat satu angkatan studi di IKIP Budi Utomo Malang (Angkatan 2017).
Disaat ingin pulang dari kontrakan, Iko mengajak si Notian untuk menginap di kos kami, karena saya dengan Iko, Memo dan Rio satu kos. Notian pun kebingungan mau menginap di kos kami perihal gak ada bawa pakaian cadangan untuk menginap.
Ima pun tetiba bereaksi dengan keputusan dan tindakan untuk meminjamkan satu helai baju kaosnya yang berwarna hitam kepada Notian agar digunakan semestinya selama keperluan menginap di kos kami.
Di saat itu juga, secara bersamaan Kriss yang meminjamkan selimutnya kepada Notian. Di waktu yang berbeda, kembali lagi Iko dipinjami handuk oleh Ima pass mereka berdua berenang di kolam renang di wilayah Rampal TNI-AU Brawijaya, Iko diijinkan untuk membawa handuk Ima yang berwarna merah muda untuk digunakan di kos.
Didapatkan informasi lebih lanjut dari Iko, meminjamkan pakaian untuk sahabat mereka satu kelompok kecil itu, bukan hanya dari si Ima saja, tetapi si Kriss juga pernah meminjamkan pakaiannya kepada sahabat-sahabatnya itu.
Pernyataan itu disampaikan benar oleh Iko, dimana sebelumnya Iko sendiri pernah dipinjami baju oleh Kriss dan baru-baru kemarin, saya menyaksikan dengan sungguh bahwa ada handuk baru saya liat dengan selimut baru. Saya kirain, itu punya Iko yang baru dibelinya ternyata handuk itu milik Ima dan selimut itu kepunyaannya Kriss.
Apalagi soal berbagi makanan dan minuman, sudah tidak diragukan lagi mereka dalam hal berbagi. Pernyataan tersebut dibuktikan baik secara tidak sengaja dan secara sengaja melalui visualisasi nyata dari saya, saya menjumpai mereka berbagi dengan sahabat mereka satu kelompok, dengan kelompok persahabatan dari kami, dengan kelompok senior (kakak tingkat) yang satu kontrakan sama mereka.
Saya tambahkan, ada beberapa peristiwa yang masih teringat di benak pikiran saya, biasanya kami yang berkumpul di kontrakan Ima dan Kriss mengadakan makan bersama-sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H