Mohon tunggu...
FRANSISKUS HERU
FRANSISKUS HERU Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis asal Kec. Sompak, Kab. Landak, Kalimantan Barat.

Membaca dan menulis berlaku seumur hidup. TERUSLAH SEMANGAT BELAJAR ! *Kelahiran Mangaro, 20 Oktober 1997 *Alumnus IKIP Budi Utomo Malang *Guru SDN 09 Galar *Content Writer di www.sdngalar09.sch.id *Blogger di Kompasiana *Artikel ilmiah terpublikasikan ejurnal.budiutomomalang.ac.id *Cerpen pernah diterbitkan Alinea *Email 1: fransiskusherumahatalino17@gmail.com *Email 2: fransiskusheru17.writer@gmail.com *WhatsApp: 082177482203

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Definisi Merantau Chapter 5: Satu Rasa dalam Kebersamaan

10 April 2024   09:50 Diperbarui: 10 April 2024   10:38 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SATU rasa dalam kebersamaan, istilah ini mengartikan lebih ke arah saling berbagi dengan yang lainnya. Poin yang dimaknai di dalam kalimat "Satu Rasa dalam Kebersamaan" ini ialah poin-poin positifnya saja.

Poin positifnya seperti saling berbagi makanan, minuman dan pakaian. Dalam ingatan observasi saya, mereka (Iko dengan Ima), si Iko yang dipinjami barang-barang seperti pakaian. Seketika suatu saat si Iko ini pergi main ke kontrakan mereka (Ima dengan Kriss), ya kontrakan mereka Ima dengan Kriss, karena mereka berdua satu rumah yang mana rumah itu adalah tempat kontrakan para cewek-cewek Kalbar.

Kontrakan mereka berada di Jalan Kelud Bareng Kartini Gang 3E, Iko yang sedang main atau dalam Bahasa Dayak Ahe-nya 'Basaroh,' dalam Bahasa Dayak Bakati'-nya adalah 'Bagayang' dan dalam Bahasa Jawa-nya 'Dolen' yang saat itu pulak Iko yang ingin mandi malam di kontrakan mereka, namun tidak ada handuk untuk mandi, akan tetapi Ima meminjamkan handuknya kepada si Iko.

Bukan saja handuk yang dipinjamkan si Ima kepada si Iko, malah lebih dari handuk. Selain dari handuk itu, bahkan sampai pada dipinjamkannya uang, selimut, pengolesan krim pemutih kulit (hand and body lotion), diberi sanitizer satu botol.

Lanjut ke pengamatan yang saya ingat, saya yang secara sengaja pergi main waktu itu bersama dengan Loren dan Rio. Sedangkan Iko dengan Memo yang sudah berangkat duluan dan sudah lama semampai di kontrakan mereka.

Kami ber-Tiga dengan saya yang pergi menyusul mereka untuk menghadiri acara ulang tahun kecil-kecilan mereka bertiga, yaitu ultahnya Iko, Ima dan Memo yang ke-20 tahun. Acara ulang tahun mereka bertiga itu dirayakan di kontrakan mereka Ima dengan Kriss.

Lama kemudian setelah kami menunggu teman-teman yang lainnya dan setelah itu juga datanglah Notian, gak lama kemudiannya Natan, pun muncul dan mereka segera untuk merapat bersama kami, mengingat pada saat itu juga perayaan dari acara ultah mereka ber-Tiga itu segera untuk dimulai.

Disela-sela perayaan ultahnya Iko, Ima dan Memo itu, sebenarnya masih ada sahabat yang tidak hadir ke kontrakan itu karena mengambek kepada kami ber-Tiga (Saya Sendiri, si Loren dengan si Rio) yang meninggalkan dan seketika itu pun saya mengatakan wekawekawekaweka secara pelan serta tersenyum dengan tipis-tipis.

Siapakah nama orangnya ini??,, dan dia adalah orang yang bernama Tumpai. Si Tumpai ialah sahabat saya dari kampung halaman sananya sekaligus sahabat satu angkatan studi di IKIP Budi Utomo Malang (Angkatan 2017).

Disaat ingin pulang dari kontrakan, Iko mengajak si Notian untuk menginap di kos kami, karena saya dengan Iko, Memo dan Rio satu kos. Notian pun kebingungan mau menginap di kos kami perihal gak ada bawa pakaian cadangan untuk menginap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun