Mohon tunggu...
Fransiskus B Kedang Kaona
Fransiskus B Kedang Kaona Mohon Tunggu... Guru - Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Guru kampung mengajar orang kampung; masih terus mencari dan mencari kapan dan di mana saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepada Fajar yang Baru Menyingsing

21 Mei 2022   11:24 Diperbarui: 21 Mei 2022   11:32 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KEPADA FAJAR

Fajar baru merekah

hangat menembus kisi-kisi jiwa yang hampir layu terpapar kemarau musim yang segera menggeser hujan

Menggerakkan kembali kaki dan tangan kreatif yang nyaris diam disumpal bejibun rutinitas formal

Mengusik kembali nurani yang hilang suara

Menyatukan frasa yang tercerai badai savana

Menyapu lenyap kumpulan cendawan musim hujan.

Dan

Wahai kau fajar harapan

Terbitmu berselimutkan kabut di penghujung senja musim ini

Teriring rintih para Oemar Bakri pengabdi tanah tumpah darah ini

Yang kian terhimpit

Yang ditampar jemari pengepul rupiah

Di atas sana engkau berpesan

Di bawah sini aku setia mendengar

Sering kali tutur jauh dari tindak

Pikiran tak sejalan sukma

Aku masih tetap dalam balutan asa dan cinta

Profesi senantiasa memanggil

Tugas selalu menyapa

Jalani secara profesional " Tetap Mencintai Profesi"

Dalam hening kumenanti bulir-bulir bernas berekspresi menghiasi dunia

Menghilangkan dahaga umar bakri yang kian keriput tergerus waktu.

Berdiri di wadas tak tersentuh,

bersimpuh pada lengkungan nasib tak tentu

Kini asa terbit lagi pada hari kesekian

Ubun-ubun menghangat dan mulut komat-kamit mengucap mantera

(sama-sama): Bersamamu....wahai waktu yang menyambangi kemarau kami

bertaut jiwa berpadu cinta

Merawat kembali dunia yang terluka

Mewarnai kembali humanisme ketimuran dengan adab dan hormat

Menuju masa yang lebih mulia.

Lebatukan, 23 nov 2021

(karya para Kepsek SMP kec Lebatukan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun