Olimpiade Tokyo 2020, banyak cabang olahraga yang dipertandingkan. Salah satunya adalah skateboarding. Skateboard adalah olahraga salah satu dari lima cabang olahraga baru yang diperkenalkan sebagai olahraga olimpiade di perhelatan Tokyo 2020.
DiHal ini menggambarkan olahraga skateboard yang semakin ter-globalisasi ke berbagai penjuru dunia. Semakin hari, semakin banyak pula orang yang mulai merintis hobi mereka di bidang skateboard
Kultur skateboard telah mendarah daging di berbagai kalangan anak muda dari Indonesia dan penjuru dunia lain nya. Sepatu Vans, lagu punk rock, dan pakaian gombrong merupakan hal-hal yang sering kita temui sehari-hari di kalangan anak muda yang di adopsi dari subkultur skateboard.
Di Indonesia sendiri, mulai banyak bermunculan diaspora komunitas skaterboard di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Jogjakarta. Ingin tau lebih dalam bagaimana subkultur skateboard menjadi popular di Indonesia? Berikut 3 konten Kompasiana yang membahas skateboard dari sudut pandang kultur populer dan olahraga.
1. Skateboard, Dulu Media Bersenang-senang Kini Menjadi Cabang Olahraga Internasional
Sudah lama skateboard terkenal sebagai olahraga yang sifatnya bersenang-senang dan tidak kompetitif. Namun, di perhelatan Olimpiade Tokyo 2020, skateboard telah resmi menjadi cabang olahraga Olimpiade sehingga muncul persepsi bahwa skateboard sekarang telah menjadi cabang olahraga kompetitif.
Diresmikan nya skateboard sebagai olahraga Olimpiade berdampak kepada konotasi skateboard yang dulunya terkenal sebagai media bersenang-senang. Perlahan-lahan konotasi skateboard yang identik dengan bersenang-senang sekarang sekarang berubah menjadi olahraga internasional kompetitif.
Meskipun sejak dulu sudah banyak digelar kompetisi skateboard sejak dulu, hadiah yang disediakan bagi pemenang masih tergolong minim. Bagaimana kondisi landskap kompetisi skateboard modern? (Baca selengkapnya)
2. Tren Skateboard di Indonesia