Mohon tunggu...
Humaniora

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

20 Desember 2016   01:23 Diperbarui: 21 Desember 2016   17:16 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biografi Narasumber :

Nama Lengkap / Panggilan : Celsus Suprijadi / Pak Supri

Tempat Tanggal Lahir          : Yogyakarta, 13 Desember 1952

Tempat tinggal saat ini        : Taman Harapan Baru Blok E6 no 4, Bekasi Barat

Nama istri                              : Catharina Suharti

Jumlah anak                          : 3 orang puteri

Aktivitas saat ini                   : Guru PKN di SMK Flora dan Harapan Jaya, Bekasi

Hobi dan minat yang di tekuni : membaca dan menonton berita

Riwayat singkat pendidikan      : Sarjana Muda Sanata Dharma

Riwayat singkat pekerjaan        : Mengajar selama 30 tahun di SMP Canisius, Jakarta Pusat 

Penghargaan yang diraih          : Mendapat piala guru terfavorit di SMP Canisius Jakarta, dan mendapatkan hadiah pensiun keliling Eropa

15578632-897514927051498-2672056002621077349-n-58581f4e937e61f9324e1b79.jpg
15578632-897514927051498-2672056002621077349-n-58581f4e937e61f9324e1b79.jpg
Hari demi hari terlewati dari sekolah yang satu ke sekolah yang lain, semangat yang tak pernah patah dari Pak Supri.  Meski usianya saat ini menginjak enam puluh lima tahun beliau masih membagi ilmunya kepada anak didiknya dengan tujuan agar anak - anak didiknya dapat menjadi pemimpin yang jujur dan disiplin. Menurut beliau mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum maksimal dan belum merata ke pelosok Indonesia dan "moral dari pendidik di Indonesia masih rendah karena terbelenggu oleh faktor ekonomi keluarga sedangkan moral pelajar juga masih rendah karena masih ada terjadinya tawuran dan kekerasan lainnya yang dilakukan pelajar", katanya. Moral anak muda saat inilah yang perlu di benahi dengan pendidikan budi pekerti dan agama yang terus diperdalam baik dari sekolah maupun di rumah bersama orang tua.

14600968-897514880384836-4268832910219583512-n-585822b692fdfdbb244d256f.jpg
14600968-897514880384836-4268832910219583512-n-585822b692fdfdbb244d256f.jpg
Garis senyum di wajah Pak Supri seolah memberikan sinyal bahwa profesi sebagai guru adalah menyenangkan. Guruku adalah pahlawanku, tanpa adanya guru kita akan kesulitan dalam menghadapi masalah kehidupan.  Faktor yang mempengaruhi kemajuan pendidikan di Indonesia adalah komunikasi dan teknologi yang semakin canggih. Menurut Undang - Undang no.23 tahun 2003 anggaran pendidikan 20% tetapi kenyataannya belum tersebar rata di Indonesia khususnya bagian Timur. Indonesia membutuhkan orang - orang seperti Pak Supri yang tak pernah lelah dan setia pada profesinya sebagai guru. Diakhir wawancara bersama Pak Supri, beliau memberi wejangan pesan agar terus dilakukan pembinaan dan pengawasan di sekolah maupun di rumah agar anak mendapat perhatian dan Ujian Negara masih terus dipertahankan. Guru, jasamu takkan pernah kami lupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun