"Hay", ia pun menoleh. Astaga! Dalam hati menjerit kaget. Tak kuduga dia adalah Rendy, mantan kekasihku itu. Kulihat wajahnya tampak pucat dan hanya menatapku tanpa membalas suara.
Aku iba, karena dia hanya diam saja. Tetapi, tiba-tiba Rendy tersenyum dan melontarkan tiga kata, "Selamat tinggal Nawang." Namaku disebut olehnya. Aku terbangun, keringat bercucuran keluar. Jam menunjukkan pukul 03.00 WIB. Aku merenungkan mimpiku tadi, hingga tertidur kembali.
Keesokkan harinya, aku bangun kesiangan, untung saja tanggal merah. Bergegaslah aku mandi dan setelah itu membantu ibu menyiapkan sarapan. Hampir mau siang, ya sekitar pukul 10.30 WIB, ibu mengajakku belanja keperluan rumah tangga ke sebuah mall di Bandung. Baru hendak menghidupkan mesin mobil, tiba-tiba HP-ku berdering. "Nawang, tadi pagi Rendy kecelakaan dan ia meninggal," kata Nadia teman sekelasku dengan Rendy ketika SMA.
Aku tak bisa berkata-kata dan seketika aku teringat akan mimpiku semalam. Apakah ini arti mimpiku? Aku pun tidak jadi menemani ibu belanja. Lalu, bergegaslah aku ke rumah Nadia. Aku menceritakan mimpiku semalam kepadanya. Kami segera melayat ke rumah Rendy.
Sungguh tak kuduga bahwa akhirnya Rendy pergi dan tak kembali lagi dalam usia yang masih belia, 21 tahun. Ketika aku menangis tersedu-sedu, aku melihat seorang cewek yang juga menangis berada di dekat jenazah. Aku ingat, cewek itu yang berada di foto profil Rendy.
Ya, dia adalah kekasih Rendy saat ini yang dijodohkan oleh orang tuanya. Sebenarnya, hatiku belum bisa menerima dia bersama orang lain. Tetapi apa guna, Rendy sudah meninggalkan kami. Tak kuhiraukan perasaan itu. Yang ada hanya berucap doa untuk Rendy. Agak sedikit menyesal, kenapa semalam aku tidak menghiraukan dia di Facebook, ternyata ia menyapaku terakhir kali di dinding. Sungguh pilu. Selamat jalan Rendy, semoga jalanmu terang menuju surga.
Setiap hujan turun aku selalu ingat kepadanya, tak kulupa ketika pertama kali ia menyatakan cinta yang disaksikan oleh rintikan hujan malam itu. Tetapi, sekarang aku harus belajar untuk sedikit demi sedikit melupakan dia, melupakan semua kenangan, karena aku sudah mempunyai cinta yang baru bersama Antony.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H