Pentingnya Waktu Tidur untuk Perkembangan Otot: Bukti Ilmiah yang Mendukung
Ketika berbicara tentang cara efektif untuk meningkatkan massa otot, kebanyakan orang fokus pada rutinitas olahraga dan asupan nutrisi. Namun, salah satu aspek penting yang sering dilupakan adalah tidur. Tidur bukan hanya sekadar waktu beristirahat, tetapi juga fase penting bagi pemulihan tubuh dan pertumbuhan otot. Sejumlah penelitian ilmiah mengungkapkan bahwa tidur yang cukup dan berkualitas sangat berperan dalam optimalisasi pembentukan otot.
Tidur dan Pemulihan Otot
Selama latihan beban, serat otot mengalami kerusakan mikro yang perlu diperbaiki untuk berkembang lebih kuat. Proses perbaikan ini sebagian besar terjadi saat tidur, terutama dalam fase tidur dalam (deep sleep). Pada fase ini, tubuh menghasilkan hormon pertumbuhan (growth hormone) dalam jumlah besar, yang berperan penting dalam memperbaiki jaringan otot yang rusak dan membangun jaringan baru.
Penelitian yang dipublikasikan di Frontiers in Neurology (2018) menunjukkan bahwa hormon pertumbuhan mencapai puncaknya selama tidur malam. Kekurangan tidur mengurangi pelepasan hormon ini, sehingga memperlambat pemulihan dan pertumbuhan otot.
Dampak Kurang Tidur pada Hormon Penting untuk Otot
Tidur yang kurang juga memengaruhi hormon lain, seperti kortisol dan testosteron. Studi di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism (2011) mengungkapkan bahwa tidur kurang dari lima jam per malam selama seminggu dapat menurunkan kadar testosteron hingga 10-15%. Padahal, testosteron adalah hormon utama yang berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan otot.
Sebaliknya, kurang tidur meningkatkan kadar kortisol, hormon stres yang bersifat katabolik. Kortisol yang tinggi dapat memecah protein otot menjadi energi, sehingga menghambat pertumbuhan otot.
Waktu Tidur Ideal untuk Membantu Pertumbuhan Otot
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Sleep Health (2017) menyarankan bahwa orang dewasa membutuhkan 7-9 jam tidur berkualitas setiap malam untuk mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan, termasuk proses pemulihan otot. Atlet atau individu yang sering menjalani latihan berat membutuhkan durasi tidur yang lebih panjang, hingga 10 jam per malam, untuk memastikan tubuh mereka pulih sepenuhnya.
Selain durasi, kualitas tidur juga sangat penting. Faktor-faktor seperti paparan cahaya biru dari perangkat elektronik, konsumsi kafein, atau stres dapat menurunkan kualitas tidur, sehingga berdampak buruk pada performa olahraga dan pembentukan otot.
Manfaat Tidur bagi Performa Latihan
Selain mendukung pemulihan, tidur yang cukup juga meningkatkan performa olahraga. Studi dalam European Journal of Sport Science (2016) menemukan bahwa atlet yang tidur setidaknya 8 jam per malam menunjukkan peningkatan kekuatan, daya tahan, dan kecepatan dibandingkan mereka yang tidur kurang dari 6 jam.
Dengan tidur cukup, tubuh mampu menjalani latihan dengan intensitas lebih tinggi dan teknik yang lebih baik. Hal ini menciptakan kondisi optimal untuk hipertrofi, atau pertumbuhan otot yang lebih besar dan kuat.
Kesimpulan
Tidur adalah bagian yang tak terpisahkan dari proses pembentukan otot, sejajar dengan pentingnya latihan dan nutrisi. Tanpa tidur yang cukup, pelepasan hormon pertumbuhan terganggu, kadar testosteron menurun, dan kadar kortisol meningkat, yang semuanya dapat menghambat perkembangan otot. Kurang tidur juga mengurangi performa olahraga dan meningkatkan risiko cedera.
Untuk mendukung perkembangan otot secara maksimal, usahakan tidur selama 7-9 jam setiap malam dengan kualitas yang baik. Jadikan tidur sebagai bagian prioritas dari rutinitas harian, sama pentingnya seperti menjaga pola makan dan konsistensi latihan.
Dengan mengikuti panduan ini berdasarkan bukti ilmiah, Anda tidak hanya akan membangun tubuh yang lebih kuat, tetapi juga meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H