Secara umum multimedia tidak dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang tungga, melainkan merupakan suatu kombinasi dari gambar, suara, grafik, teks yang akhirnya menghasilkan sebuah narasi atau cerita (Campbel, 2013)
Foto Jurnalistik dan Cerita Visual
Pada awalnya dalam multimedia, jurnalisme foto diartikan sebagai tambahan foto terutama pada kombinasi citra diam konten lain
Namun saat ini foto jurnalisme telah dilihat dalam berbagai bentuk, mulai dari galeri foto online tempat gambar digabungkan, keterangan teks, tayangan slide audio, video linear, infografis animasi, interaktif non-linear, dan dokumenter web skala penuh (Campbel, 2013).
Foto jurnalistik mengarah pada kegiatan fotografi yang bercerita mengenai beberapa aspek kehidupan dunia, di mana cerita disusun menggunakan teknologi pencitraan berbasis lensa
Hal ini menandakan bahwa jurnalisme foto tidak lagi bergantung hubungannya pada publikasi cetak
Sebagai suatu hal yang baru dalam media, komunitas praktik menyatu pada konsep "penceritaan visual". Jurnalisme foto, jurnalisme vidio, film dokumenter, sinema, dan penceritaan interaktif, bukan untuk menciptakan genre visual
Melainkan untuk menyatukan kekuatan dari masing-masing dalam reportase berorientasi gambar, dalam berbagai bentuk lintas program (Campbel, 2013)
Visual mempunyai power yang cukup besar dalam menarik perhatian. Â Cerita secara visual nyatanya mampu membuka lapangan bagi para komunitas yang berbeda dengan jurnalistik foto
Itulah mengapa para jurnalistik dengan aspek masing-masing dapat saling bersinggungan. Seperti para jurnalistik foto yang mampu mendapatkan pembelajaran dalam meliput dari para jurnalistik lain di luar jurnalistik foto.
Dengarkan Audio Podcast, Klik Disini