Mohon tunggu...
Fransisco Laverna N.N
Fransisco Laverna N.N Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Memiliki minat dalam bidang Jurnalisme dan Broadcasting media penyiaran.

Selanjutnya

Tutup

Film

Sempat Tuai Kontroversi, Begini Tanggapan Penonton Film Dua Garis Biru (2019)

13 November 2022   13:07 Diperbarui: 13 November 2022   13:11 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Dua Garis Biru (2019) Sumber: Tirto.id

Film dan Makna Film

Film adalah sarana media komunikasi dalam bentuk audio visual yang dilakukan untuk bisa menyampaikan suatu pesan kepada setiap kelompok atau individu yang melihatnya (Asri, 2020).

Film sering dianggap sebagai sarana media komunikasi massa yang paling bisa menyampaikan pesan tepat sasaran kepada khalayak, karena dalam bentuk audio visual film dapat menyampaikan pesan melalui cerita yang panjang hanya dengan waktu yang singkat (Asri, 2020).

Secara jelas dapat dilengkapi, film merupakan gambar hidup atau gambar yang bergerak, yang mempunyai sebuah cerita atau narasi yang ingin disampaikan kepada khalayak (Astuti, 2022).

Film dibuat selain sebagai bentuk hiburan, film juga mengandung pesan atau makna yang ingin disampaikan terhadap khalayak secara umum.

Pesan atau makna yang ingin disampaikan melalui film biasanya berupa informasi, pembelajaran, kritikan dan masih banyak lagi.

Pesan dan makna yang disampaikan melalui film bersifat mengajarkan sesuatu atau menunjukan sisi positif, tetapi seringkali makna yang ingin disampaikan di salah artikan.

Pesan atau makna yang kerap disalahartikan ini membuat adanya kontroversi atau perdebatan pada audience, ada yang bersifat pro maupun kontra.

Seperti film Dua Garis Biru, yang dirilis pada 11 Juli 2019 yang sempat menimbulkan kontroversi pada penonton karena cerita dan visual yang dianggap tidak sesuai.

Film ini bercerita tentang Bima dan Dara yang terpaksa berhenti sekolah karena telah melakukan kesalahan yang sangat fatal dilakukan bagi anak sekolah.

Sempat ada petisi untuk memboikot film dua garis biru, karena banyak pihak yang menganggap bahwa film dua garis biru mengajarkan hal yang tidak baik khususnya kepada para remaja (Rochimawati & Budhi, 2019).

Penulis Film ini mengatakan bahwa cerita dari film ini sebenarnya bertujuan memberikan edukasi terhadap remaja mengenai seks education, yang sering dianggap sebagai suatu yang 

tabu.

Pandangan Para Penonton

Film dua garis biru yang dianggap kontroversial karena ceritanya, beginilah pandangan dari beberapa penonton yang melihat dari latar belakang yang berbeda.

Pertama pandangan dari Isadora Maria yang merupakan mahasiswa di bidang kesehatan yaitu perawat. Ia melihat film ini dari segi kesehatan, pesan yang didapat dari film ini adalah pentingnya untuk memberikan edukasi seks terutama bahaya akan seks bebas terhadap remaja.

Isadora juga mengatakan bahwa dari film dua garis biru ini, kita sebagai penonton mendapatkan edukasi mengenai bahaya pergaulan bebas yang bisa berdampak pada masa depan kita, oleh karena itu kita sebagai anak muda perlu bisa membatasi diri dalam bergaul.

Kedua pandangan dari Michael Owen merupakan mahasiswa kehutanan tingkat akhir, sebagai orang yang tidak suka menonton film, tapi karena sempat ramai dibicarakan akhirnya Owen memutuskan untuk menontonnya.

Owen mengatakan bahwa ia dapat menangkap makna yang ingin disampaikan dari film mengenai hubungan anak remaja sebaiknya jangan terlalu dekat dan berlebihan, dan dalam hubungan perlu setidaknya melibatkan orang tua agar dapat saling mengontrol.

Ia juga menambahkan dari film Dua Garis Biru mengajarkan hal yang positif tentang hubungan remaja yang berlebihan itu tidak baik karena dapat merusak masa depan, dan orang tua dari film ini menjadi lebih bisa mengawasi pergaulan anak.

Penonton ketiga Destiani merupakan orang yang sangat hobi menonton dan merupakan mahasiswa psikologi, ia menangkap pesan yang ingin disampaikan dari film ini yaitu dalam berpacaran penting untuk mengetahui batasan-batasannya dan jangan hanya mengikuti nafsu sesaat.

Perlu juga untuk bisa mengontrol diri agar tidak merugikan diri sendiri. Desti juga setuju film ini bisa menjadi media edukasi terhadap anak-anak remaja mengenai pentingya menjaga diri dari pergaulan bebas. 

Melihat dari ranah psikologi Desti mengatakan bahwa dari film ini jika terjadi pada kehidupan nyata tentu akan menjadi aib, dan mendapatkan dampak sosial seperti di hujat ataupun digosipin, sehingga bisa mengganggu mental dan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan.

Kesimpulan

Semua film tentu mempunyai pesan dan makna yang ingin disampaikan melalui visualisasi dan juga alur ceritanya. Pesan dan makna yang ingin disampaikan tentu nya bisa diterima dan dimaknai dengan benar oleh khalayak.

Begitu juga dengan film Dua Garis Biru yang sempat menuai kontroversi, karena kurang dapat memaknai pesan yang ingin disampaikan dalam film, sehingga menimbulkan perdebatan.

Berdasarkan pendapat dari tiga penonton, walaupun dari latar belakang yang berbeda, ketiganya memiliki pendapat yang sama bahwa dari Film Dua Garis Biru ini kita dapat belajar pentingnya menjaga diri dari pergaulan bebas, seks education, dan juga bahaya yang bisa terjadi dari hubungan yang tak terbatas yang tentunya berdampak bagi masa depan.

Sehingga film ini sangat bagus dalam menyampaikan pesan dan maknanya, dan diharapkan kepada penonton lainnya agar dapat memaknai film ini sebagai suatu hal yang mendidik juga. 


Daftar Pustaka

Asri, Rahman. (2020). Membaca Film Sebagai Teks: Analisis Isi Film "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI)". Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial, 1(2). 1-13.

Budhi, A. & Rochimawati. (2019, 27 Juni). Film Dua Garis Biru, Tuai Kontroversi Meski Penuh Pesan Moral. Viva.co.id. Diakses dari https://www.viva.co.id/showbiz/film/1160786-film-dua-garis-biru-tuai-kontroversi-walau-penuh-pesan-moral?page=2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun