Mohon tunggu...
Fransisco Xaverius Fernandez
Fransisco Xaverius Fernandez Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB

cita-cita menjadi blogger Kompasiana dengan jutaan pembaca, penulis motivator kerukunan dan damai sejahtera. selain penulis juga pengurus FKUB Kabupaten, Pengurus Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Lombok Tengah NTB.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Penantian 1: Waspada, Waspada, Waspadalah Selalu!

1 Desember 2022   15:00 Diperbarui: 1 Desember 2022   15:12 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang parah juga ada beberapa oknum organisasi atau perorangan yang memanfaatkan momen tersebut dengan menyebarkan kebencian. Misalnya melarang label agama tertentu dengan alasan menyumbang tidak perlu di pamerkan. Netral saja. Tapi di satu sisi label agama atau organisasi lainnya dibiarkan dipasang bahkan dengan bendera organisasinya berkibar di mana-mana.

Seperti banyak peristiwa di tempat lainnya, beberapa ormas tertentu memanfaatkan moment-moment yang terjadi untuk mencaci maki pemerintah dan lembaga lainnya dengan menuduh lambat atau tidak peduli terhadap suatu peristiwa. Padahal bantuan yang datang justru dari pemerintah dengan menggunakan fasilitas negara,tapi yang dikibarkan justru spanduk dan bendera ormas tertentu yang mencaci-maki pemerintah tadi. Anehnya masyarakat yang tidak terdampak atau jauh dari tempat kejadian, percaya kepada mereka.

Di sinilah perlunya kita berjaga-jaga dalam keadaan apapun. Pertama, jangan mudah percaya dengan ormas yang banyak tingkah, atau orang yang banyak omong, atau suatu organisasi yang terlalu banyak janji. Apalagi mereka yang suka menyebarkan kebencian dengan dalih agama, untuk memperkeruh suasana  kehidupan berbangsa dan bernegara serta kehidupan bermasyarakat, maka waspadalah!

Kedua, Berjaga-jagalah dalam bentuk ekonomi. Maksudnya, kita berusaha bekerja dan menambah penghasilan kita dengan cerdas. Jika belum bisa mengumpulkan dana untuk menghadapi masa depan yang serba tersamar, maka berdoa dan mendekatkan diri dengan Tuhan adalah cara yang paling tepat. Apalagi jika kita terlilit hutang karena sebab di luar kita. Misalnya bangkrut dari suatu usaha. Pasrah sepenuhnya pada kehendak Tuhanlah satu-satunya cara. Tobat adalah jalannya.

Ketiga, hubungan dengan sesama dan pekerjaan juga seringkali mengharuskan kita untuk berjaga-jaga. Karena tidak semua yang kita lakukan bisa membuat orang menerima kita. Beberapa hal yang bisa kita lakukan seperti kata-kata bijak: "Perbuatlah kepada orang lain seperti yang engkau harapkan orang perbuat kepadamu", bisa menjadi pegangan kita untuk berhubungan dengan orang lain. "Bekerjalah sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya seolah-olah kamu tidak bisa melakukannya esok" juga bisa dijadikan pegangan untuk bekerja dengan baik dan disiplin.

Itulah hasil permenunganku hari ini. Tuhan jagalah kami agar selalu berjalan bersama-Mu di Jalan-Mu sehingga hanya kehendak-Mu yang terjadi dalam hidupku.

Kami hanya mengharapkan berkat dan kasih-Mu. Amin.

====

Praya, 1 Desember 2022

Menanti Fajar Yang Sebentar Lagi Datang menyapa.

Dari Guru Opa Frans yang sedang belajar bijak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun