Mohon tunggu...
Fransisco Xaverius Fernandez
Fransisco Xaverius Fernandez Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB

cita-cita menjadi blogger Kompasiana dengan jutaan pembaca, penulis motivator kerukunan dan damai sejahtera. selain penulis juga pengurus FKUB Kabupaten, Pengurus Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Lombok Tengah NTB.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

HGN dan HUT PGRI: Spensatya Bersyukur Semesta Mendukung

25 November 2022   23:33 Diperbarui: 25 November 2022   23:36 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengibar Bendera (Dok.Spensatya)

SMP Negeri 1 Praya dengan nama singkatan populernya Spensatya menyambut antusias akan hal ini, termasuk para Peserta Didik yang datang pagi-pagi ke sekolah agar bisa menyaksikan penampilan para guru.

Namun sayangnya hujan yang turun membuat kami cemas, apakah upacara bendera bisa dilaksanakan? Itulah pertanyaan kami dengan gelisah.

 Puji Tuhan sekitar jam 8 pagi hujan pun reda. Kepala Sekolah kami Bapak Wiresane mengambil kebijakan tepat: Upacara tetap dilaksanakan! Walaupun suasana masih mendung.

Untuk melihat kepastiannya, kami menunggu sebentar sambil foto-foto di gerbang dalam.

Para Guru Spensatya Menunggu Upacara (Dok.spensatya)
Para Guru Spensatya Menunggu Upacara (Dok.spensatya)

Penulis (no.2 dari kiri) Dalam persiapan sebelum upacara (Dok.Spensatya)
Penulis (no.2 dari kiri) Dalam persiapan sebelum upacara (Dok.Spensatya)

Setelah dipastikan tidak hujan, maka sekitar jam setengah Sembilan upacara di mulai dengan hikmat. Seluruh Petugas Upacara menjalankan dengan penuh disiplin dan kerja sama yang tinggi.

Nilai-nilai karakter yang dapat ditumbuhkan melalui upacara bendera khususnya dalam rangka HGN ini antara lain: religius, disiplin, kerja keras, tanggung jawab, semangat kebangsaan, cinta tanah air, patriotisme dan nasionalisme.

Nilai religiusitas dan toleransi sangat kentara ketika Pembina Upacara membacakan Sambutan Mas Menteri Nadiem Makariem. Salam yang diucapkan bukan saja mewakili Muslim, juga ada yang mewakili agama lainnya yang kebetulan salam tersebut boleh diucapkan oleh siapapun. Misalnya Syalom atau Salam Damai Sejahtera versi Katolik atau Protestan. Om Sawatiastu Hindu, Nama Budaya Budha, Salam Kebajikan Khonghucu.

Seluruh Petugas Upacara bisa berhasil melaksanakan tugasnya jika benar-benar disiplin dalam latihan dan pelaksanaan, Kerja keras dan penuh tanggung jawab dalam mempersiapkan mental spiritual dan fisiknya.

Penulis Dalam Tugas (Dok.Spensatya)
Penulis Dalam Tugas (Dok.Spensatya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun