Mohon tunggu...
Fransisco Xaverius Fernandez
Fransisco Xaverius Fernandez Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB

cita-cita menjadi blogger Kompasiana dengan jutaan pembaca, penulis motivator kerukunan dan damai sejahtera. selain penulis juga pengurus FKUB Kabupaten, Pengurus Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Lombok Tengah NTB.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

23 November Hari Fibonacci

23 November 2022   01:00 Diperbarui: 23 November 2022   01:01 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Buku Guru Matematika SMP/MTs Kelas VIII KemendikbudRI,2017 (Dokpri)

a, b,  a + b, a + 2b, 2a + 3b, 3a + 5b, ...

Siapakah Fibonacci?

Merujuk pada buku "Modul Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan" mata Pelajaran Matematika, Penerbit Kemendikbud RI Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, 2017 Fibonacci memiliki nama lengkap Leonardo Pisano.

Fibonacci lahir di Pisa, Italia, dan dibesarkan di Afrika Utara tempat ayahnya bekerja. Tahun 1200, Fibonacci ke Pisa. Karyanya yang terkenal adalah Liber Abaci tahun 1202. Buku ini berisi aritmatika dan aljabar yang dihimpunnya selama dalam perjalanannya ke Afrika Utara. Leonardo da Pisa memperkenalkan system penulisan dan perhitungan bilangan Hindu-Arab ke Eropa.

Bagaimana Kisah penemuan Bilangan Fibonacci ini? Mari kita simak berikut ini.

Diawali dari seorang putera pedagang dari Pisa, yaitu Leonardo Pisano atau yang akrab disapa Fibonacci (artinya anak dari Bonacci). Karena tumbuh di lingkungan perdagangan, tiap hari ia bersentuhan dengan angka atau notasi aritmatika.

Singkat cerita, ayahnya ditugaskan bekerja mewakili pedagang Pisa ke Aljazair. Disana banyak matematikawan Arab yang punya segudang pengetahuan dimana saat itu belum diperoleh oleh orang Eropa. Contohnya, perhitungan matematis pedagang Pisa yang masih menggunakan angka romawi.

Padahal Pisa termasuk pusat perdagangan yang sedang pesat-pesatnya, jadi penggunaan angka romawi itu tidak efisien. Membuat susah waktu transaksi dan pengoperasian bilangan sangat rumit.

Karena Fibonacci juga merasakan hal yang sama, makanya ia langsung belajar sistem penomoran baru 1-9 dan angka 0 kepada seorang guru Arab. Ditambah lagi belajar algoritma komputasi yang biasanya ada di transaksi bisnis. Saat ilmunya sudah cukup matang dan makin luas, Fibonacci menuangkan semua pengetahuannya itu ke beberapa buku. Salah satu bukunya yang paling terkenal berjudul "Liber Abaci" (artinya buku perhitungan) seperti yang sudah di tulis di atas.

Buku ini menunjukkan kepraktisan sistem bilangan Arab dengan cara menerapkannya ke dalam pembukuan dagang, konversi berbagai ukuran dan berat, perhitungan bunga, pertukaran uang, dan berbagai aplikasi lainnya.

Buku ini disambut baik oleh kaum terpelajar Eropa, dan menghasilkan dampak yang penting kepada pemikiran Eropa, meskipun penggunaannya baru menyebar luas setelah ditemukan mesin cetak sekitar tiga abad kemudian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun