Berbeda jauh dengan tanda-tanda bullying secara verbal, bullying fisik dapat meninggalkan bekas yang mudah terlihat oleh kita semua. Maka penanganannya harus lebih cepat dan pelaku maupun korban harus segera diidentifikasi.
Ciri-ciri kalian jika menjadi pelaku perundungan fisik adalah kalian sangat emosional/temperamental dan kurang berempati dengan lingkungan sekitarnya. Dan teman kalian yang menjadi korban sering menunjukkan ketakutan berlebih saat harus bertemu dengan kalian sebagai pelakunya. Korban juga biasanya malas pergi ke sekolah, meminta pindah sekolah, atau menangis ketakutan saat teringat peristiwa bullying yang dialaminya.
Penindasan fisik ternyata tidak hanya berupa pukulan atau aksi yang meninggalkan bekas atau luka pada tubuh korbannya. Bullying fisik juga juga dapat berupa penghadangan di tengah jalan, menggertak dengan membawa rombongan, atau melempari dengan benda-benda kecil.
3. Social Bullying/ Perundungan Sosial
Contoh bullying sosial antara lain pengucilan atau intimidasi tidak langsung yang dilakukan secara berkelompok terhadap seseorang. Mungkin kalian sering menonton film-film demikian. Korban perundungan sosial (social bullying) biasanya akan mengalami kesulitan dalam berteman dan sering menyendiri.
Hal ini dapat terjadi karena korban mungkin pernah melakukan tindakan yang tidak disukai teman-temannya, memiliki kelebihan yang menonjol sehingga menyebabkan pelaku merasa iri, atau memang memiliki kesulitan berinteraksi dengan orang lain sejak kecil. Korban akan menjadi terbiasa menutup diri dan rentan mengalami depresi.
4. Cyber Bullying/ Perundungan Dunia Maya
Cyber bullying meskipun tergolong baru karena baru muncul sejak sosial media dan internet marak di kalangan masyarakat, namun sering sekali terjadi di sekitar kita. Munculnya hater yang sering kali memberikan komentar-komentar pedas pada laman media sosial merupakan salah satu contoh dari perundungan dunia maya.
Bentuk-bentuk lain bullying siber misalnya status atau unggahan gambar bernada negatif yang ditujukan pada seseorang dan obrolan via aplikasi chat yang mengintimidasi korban. Jika siswa menunjukkan ekspresi yang sedih atau marah saat membaca atau melihat komentar-komentar tidak menyenangkan pada gadget mereka.