"Si Ibu yang hanya memiliki satu uang Lipuri berusaha untuk memberikannya ke Tuhan walaupun si bapak agak berat. Uang di rumah tinggal sedikit, sisa bayar tagihan hutang dan kebutuhan lainnya."
"Terus apa kata si Ibu?" penasaran si Duori bartanya.
"Ibunya berkata bahwa Tuhan mengajarkan 'berilah dari kekurangan kita'." Jawab Lipuri.
"Wow, sangat menginspirasi. Terus apakah mereka bisa memenuhi segala kebutuhan mereka?"
"Tidak selalu! Tapi seringkali mereka mendapatkan rejeki dalam bentuk lainnya. Misalnya anak-anak mereka berhasil sekolah dan kerja di tempat yang baik. Bahkan orang kaya dan mampu saja jarang bisa sekolah atau bekerja di sana."
"Ngomong-ngomong, sepertinya ada yang kusut dan tak berbentuk nih!" sindir Ratri kepada si Duori dan Seri.
"Aku justru kebalikan," sahut Duori dan Seri juga ikut-ikutan hampir bersamaan.
"Aku justru di ambil dari kantong mereka yang kaya." jawab Duori.
"Lha kok bisa?"
"Begini, mereka ini memang seorang ekonom keluarga. Sering di pakai sebagai pembicara di pertemuan-pertemuan penting. Mereka sering memberikan nasehat bagaimana mengelola keuangan."
"Nah, mereka ini benar-benar berhasil. Karena bisa memiliki rumah lebih dari satu. Anak-anak mereka sudah berkeluarga dan juga berprinsip seperti itu."