Mohon tunggu...
Fransisco Xaverius Fernandez
Fransisco Xaverius Fernandez Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB

cita-cita menjadi blogger Kompasiana dengan jutaan pembaca, penulis motivator kerukunan dan damai sejahtera. selain penulis juga pengurus FKUB Kabupaten, Pengurus Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Lombok Tengah NTB.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Uang Dalam Kantong Kolekte

16 November 2022   11:25 Diperbarui: 16 November 2022   11:39 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Si Ibu yang hanya memiliki satu uang Lipuri berusaha untuk memberikannya ke Tuhan walaupun si bapak agak berat. Uang di rumah tinggal sedikit, sisa bayar tagihan hutang dan kebutuhan lainnya."

"Terus apa kata si Ibu?" penasaran si Duori bartanya.

"Ibunya berkata bahwa Tuhan mengajarkan 'berilah dari kekurangan kita'." Jawab Lipuri.

"Wow, sangat menginspirasi. Terus apakah mereka bisa memenuhi segala kebutuhan mereka?"

"Tidak selalu! Tapi seringkali mereka mendapatkan rejeki dalam bentuk lainnya. Misalnya anak-anak mereka berhasil sekolah dan kerja di tempat yang baik. Bahkan orang kaya dan mampu saja jarang bisa sekolah atau bekerja di sana."

"Ngomong-ngomong, sepertinya ada yang kusut dan tak berbentuk nih!" sindir Ratri kepada si Duori dan Seri.

"Aku justru kebalikan," sahut Duori dan Seri juga ikut-ikutan hampir bersamaan.

"Aku justru di ambil dari kantong mereka yang kaya." jawab Duori.

"Lha kok bisa?"

"Begini, mereka ini memang seorang ekonom keluarga. Sering di pakai sebagai pembicara di pertemuan-pertemuan penting. Mereka sering memberikan nasehat bagaimana mengelola keuangan."

"Nah, mereka ini benar-benar berhasil. Karena bisa memiliki rumah lebih dari satu. Anak-anak mereka sudah berkeluarga dan juga berprinsip seperti itu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun