Yang terpenting, makna dan pelaksanaan hari raya Nyepi dirayakan dengan kembali melihat diri dengan pandangan yang jernih dan daya nalar yang tinggi. Hal tersebut akan dapat melahirkan sikap untuk mengoreksi diri dengan melepaskan segala sesuatu yang tidak baik dan memulai hidup suci, hening menuju jalan yang benar atau dharma. Untuk melak-sanakan Nyepi yang benar-benar spritual, yaitu dengan melakukan upawasa, mona, dhyana dan arcana.
Upawasa artinya dengan niat suci melakukan puasa, tidak makan dan minum selama 24 jam agar menjadi suci. Kata upawasa dalam Bahasa Sanskerta artinya kembali suci. Mona artinya berdiam diri, tidak bicara sama sekali selama 24 jam. Dhyana, yaitu melakukan pemusatan pikiran pada nama Tuhan untuk mencapai keheningan. Arcana, yaitu melakukan persembahyangan seperti biasa di tempat suci atau tempat pemujaan keluarga di rumah. Pelaksanaan Nyepi seperti itu tentunya harus dilaksana-kan dengan niat yang kuat, tulus ikhlas dan tidak didorong oleh ambisi-ambisi tertentu. Jangan sampai dipaksa atau ada perasaan terpaksa. Tujuan mencapai kebebesan rohani itu memang juga suatu ikatan. Namun ikatan itu dilakukan dengan penuh keikhlasan. (Sumber: www.parisada)
*****
Dikutip dari media online Kementerian Agama Gus Yagut menyampaikan mengenai rencana pemerintah khususnya Kementerian Agama untuk mencanangkan 2022 sebagai tahun Toleransi.
"Kita ingin menjadikan Indonesia barometer kerukunan umat beragama di dunia. Saya menyakini Indonesia mampu, sebab karakter dasar masyarakatnya adalah sangat toleran dan sangat menghargai perbedaan. Berawal dari pencanangan Tahun Toleransi di 2022, kita ingin menjadikan Indonesia barometer kehidupan yang rukun dan harmoni dalam keberagaman dunia."
Maka sudah selayaknya kita berbangga sebagai Bangsa Indonesia yang telah menikmati kemerdekaan Indonesia. Dan kini tugas kita adalah menjaganya dengan bersama-sama menjaga keutuhan negara kita dengan saling menghormati dan menghargai pemeluk agama masing-masing.
Serta tidak lupa selalu memberikan kesempatan untuk beribadah menurut agamanya itu. Bagi warga Lombok Tengah memang perlu pengkajian khusus tentang tempat ibadah bagi umat Katolik. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa warga Lombok Tengah yang sangat toleran ini juga memberikan tempat dan kesempatan bagi umat Katolik seperti pada umat beragama lain. Misalnya Umat Hindu dan Kristen Protestan.
Momentum besar pekan ini dapat menjadi tolok ukur toleransi antar umat beragama. Karena kita sama-sama ketahui nilai besar dari perayaan ini adalah toleransi.
Bagaimana Isra' Mi'raj mengajarkan tentang pentingnya sholat bagi keutuhan iman umat maka sudah menjadi hal yang sama bagi umat Katolik untuk beribadah di gereja.
Bagi umat Katolik Puasa adalah momentum pertobatan luar biasa bagi umat khususnya memasuki Masa Pra Paskah. Hal ini juga sangat terasa bagi umat muslim yang akan memasuki Bulan Puasa awal April 2022 ini. Demikian juga bagi umat Hindu sebagai syarat penyucian diri dalam memasuki tahun yang baru.
Selamat merayakan Isra' Mi'raj bagi sesama saudaraku umat Muslim. Selamat merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka bagi saudaraku Umat Hindu. Semoga semangat toleransi makin menguat terutama dalam menghadapi kaum intoleran.