Mohon tunggu...
Fransisco Xaverius Fernandez
Fransisco Xaverius Fernandez Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB

cita-cita menjadi blogger Kompasiana dengan jutaan pembaca, penulis motivator kerukunan dan damai sejahtera. selain penulis juga pengurus FKUB Kabupaten, Pengurus Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Lombok Tengah NTB.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Memori Foto yang Rusak: Aku dan Masa Kecilku

10 Februari 2022   21:41 Diperbarui: 10 Februari 2022   21:58 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah tahu yang memberhentikan adalah tentara, maka tanpa diminta dua kali si sopir mau diajak ke rumah untuk mengangkut mamaku. Singkat cerita, aku dibawa ke Bidan Tatik, yaitu bidan keluarga kami yang ada di Mataram. Kebetulan ketika mereka rajin periksa kehamilan, papa dan mama minta ditangani oleh bidan Tatik untuk melahirkan.

Dokpri
Dokpri

Tepat pagi hari tanggal 24 januari 1969 aku lahir dengan tangisan menggema. Dan membuat papa mama begitu terharu. Air mata mereka keluar . kata papaku ketika menunggu proses kelahiran saat itu papaku diluar menunggu dengan gelisah. Untungnya saat itu ada beberapa suami yang juga gelisah. Jadi para suami yang gelisah saling menguatkan.

Begitu tangis bayi menggema, para suami berlari ke tempat melahirkan.

"Bapak Aloysius selamat putera anda  telah lahir dengan selamat, sehat dan gagah!" kata bidan Tatik kepada papaku. Para bapak yang lain ikut mengucapkan selamat kepada papaku sambil berjalan ke sana-kemari.

Ternyata saat itu aku lahir bersama beberapa bayi lainnya. Kata mamaku hanya aku yang laki-laki. Langsung deh mereka mengucapkan selamat. Karena sebagian besar dari para orang tua saat itu ingin anak laki-laki. Namun Tuhan mempercayakan kepada mereka anak perempuan.

Ketika aku di bawa pulang, maka aku langsung menjadi bintang. Di rebut oleh para keluarga. Apalagi ninikku wow..katanya sangat manjakanku. Padahal cucu lainnya sangat banyak, namun mereka tidak memperkenankan digendong ninikku. Ya udah yang mau kasih aja di gendongnya.

Rupanya setelah tidak terjadi apa-apa denganku ketika di jaga ninikku, akhirnya membuat paman dan bibikku jadi iri. Entah apa penyebab mereka tidak mau memberikan ninikku untuk menjaga mereka. Padahal mereka kan juga besar oleh ninikku karena mereka anak-anaknya. Ah, biarlaah misteri itu tersimpan.

Hari berganti hari , bulan berganti bulan, akhirnya tahun juga tidak mau kalah ikut berganti-ganti akhirnya di umur sekitar tiga tahun setelah aku punya adik perempuan kami pindah dari Mataram ke Praya. Papaku adalah tentara karir yang siap ditempatkan di mana saja.

****

Sekitar umur empat tahunan, di Praya aku terkena penyakit malaria tropika. Suatu wabah penyakit yang sangat berbahaya waktu itu. Aku benar-benar tidak sadar waktu itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun