Mohon tunggu...
Fransisco Xaverius Fernandez
Fransisco Xaverius Fernandez Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB

cita-cita menjadi blogger Kompasiana dengan jutaan pembaca, penulis motivator kerukunan dan damai sejahtera. selain penulis juga pengurus FKUB Kabupaten, Pengurus Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Lombok Tengah NTB.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Spensatya: Sepume-Sepuma-Sepumi

7 Februari 2022   17:59 Diperbarui: 7 Februari 2022   18:00 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  

#SEKOLAHKU(2)

SPENSATYA SEPUME SEPUMA SEPUMI

PENULIS FRANS FERNANDEZ -- PRAYA

Semua sekolah pasti mempunyai program unggulan, termasuk SMPN 1 Praya.

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas program unggulan yang lagi-lagi ditelurkan oleh Kepala Sekolah kami Bapak Majri, S.Pd.,M.Pd.

Agar tidak penasaran inilah nama programnya "SPENSATYA SEPUME SEPUMA SEPUMI" . mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa menggunakan akronim segala. Jawabannya sebenarnya adalah agar tampak kekhususannya dan semoga bisa membuat penasaran pembaca, serta paling utama agar program ini bisa membumi dan menjadi pembiasaan bagi seluruh keluarga besar SMP Negeri 1 Praya Kabupaten Lombok Tengah NTB.

Penjelasan singkat akronimnya:

SPENSATYA = SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SATU PRAYA

SEPUME = SEPULUH MENIT MEMBERSIHKAN

SEPUMA = SEPULUH MENIT MENGAJI (MUSLIM), MEMBACA ALKITAB (KATOLIK DAN PROTESTAN), TRISANDYA . ME BAKTI DAN SERADA (HINDU).

SEPUMI = SEPULUH MENIT LITERASI BACAAN UMUM

Kalau dilihat dari akronim yang diambil dari penggalan-penggalan kata di atas mungkin kesan pertama kita adalah dipaksa banget. Menurut KBBI Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun huruf dan suku kata dari deret kata yang ditulis, dilafalkan, dan, diperlakukan sebagai kata umum yang wajar.

Penjelasan lengkapnya berikut ini:

  1. SEPUME 

Seperti yang sudah saya tulis di atas bahwa SEPUME adalah akronim dari SEPUluh menit MEmbersihkan.

     silhkan klik : kegiatan sepuluh menit membersihkan

Ada pepatah bijak yang pernah saya baca dan sumber utamanya belum ketemu tertulis: : "Bersihkanlah lingkunganmu, sehingga kamu akan memandang kedamaian dan tubuhmu merasakan kesejukan'.

 Seperti yang sudah sering dikatakan bahwa "Kebersihan adalah sebagian dari iman". Saya sering mendengar hal ini dari dari Bapak Kepala Sekolah dan guru agama Islam di sekolah.  Salah satu dasarnya menurut mereka adalah "agama itu dibangun berasaskan kebersihan."(HR Muslim). Artinya: "bersihkanlah segala sesuatu semampu kamu. Sesungguhnya Allah ta'ala membangun Islam ini di atas dasar kebersihan dan tidak akan masuk surga kecuali setiap yang bersih." (HR Ath-Thabrani). Banyak hadis yang menjadi dasar dari kebersihan.

Sedangkan menurut agama Katolik dan Protestan dikatakan bahwa semua ciptaan adalah berharga, cerminan keagungan Allah (Mazmur 104). Selanjutnya dalam bagian lain dikatakan bahwa semua ciptaan (kosmos) diselamatkan melalui Kristus (Kolose 1:15 -23). 

Berdasarkan kajian singkat dari Alkitab maka lahirlah teologi kontekstual-ekologis sebagai salah satu dasar dalam program kebersihan di sekolah. Allah yang memberikan hidup kepada seluruh ciptaan (Mazmur 104), sehingga manusia sebagai integral dari alam ciptaan. Tanggung jawab manusia adalah bekerja untuk Tuhan dalam memelihara dan mengelola lingkungan hidup, bukan mendominasi apalagi mengeksploitasi.

klik : Kegiatan sepume 2

Menurut agama Hindu seperti yang dikatakan oleh salah satu guru agama Hindu di sekolah adalah kebersihan sangat sesuai dengan ajaran agama Hindu tentang Tri Hita Karana. 

Dalam kitab Upanisad mengajarkan cinta dan penghormatan atas alam, alam tidak diciptakan untuk kita pergunakan secara berlebihan atau secara salah. Manusia dan alam tidak terpisahkan, sehingga kita tidak terpisahkan dengan alam seperti halnya kita menjaga diri kita sendiri.

Program yang dilaksanakan dalam kegiatan ini meliputi  gotong royong membersihkan halaman dan lingkungan sekolah. Lingkungan dibagi menjadi 31 daerah kaplingan. Kaplingan ini menjadi tanggung jawab setiap kelas. Wali kelas bertanggungjawab di setiap kaplingan.

Menurut pantauan saya program ini cukup efektif dalam membiasakan para siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Program ini tentu tidak mengganti tugas tukang kebun sekolah. Para siswa hanya disadarkan bahwa lingkungan tempat belajar harus tetap bersih dan asri, sehingga nyaman.

2. SEPUMA

Akronim dari SEPUMA adalah SEPULUH MENIT MENGAJI, MEMBACA ALKITAB, MEBAKTI DAN SERADA.

silahkan klik    :  Kegiatan Sepuma bagi siswa Muslim

Setelah kegiatan kebersihan maka selanjutnya selama sepuluh menit  dilakukan kegiatan bernuansa agamis. Bagi umat Islam mereka membaca Kitab Suci Alquran setiap hari dan diakhiri dengan doa. 

Dan biasanya selama setahun seluruh siswa bisa namatan Alquran. Petugasnya diambil dari masing-masing kelas secara terjadwal. Mereka mengatur sendiri mulai dari protocol, pemimpin bacaan, sampai petugas doanya.

Bagi siswa yang beragama Katolik dan Protestan bersama-sama membaca Alkitab berdasarkan bacaan harian liturgi. Sehingga jika dilakukan selama tiga tahun berturut-turut bisa dibaca seluruh bacaan atau perikop.

silahkan klik: Kegiatan pendalaman iman setelah membaca Alkitab

Bagi siswa agama Hindu mereka mengadakan persembahyangan atau trisandya dan sejenisnya.

Menurut pantauan saya program ini makin membuat siswa mandiri dan tergerak dalam membaca Kitab Sucinya masing-masing tanpa paksaan.

silahkan klik : Kegiatan Sepuma Bagi Siswa beragama Hindu

3. SEPUMI

Akronim dari SEPUMI adalah SEPULUH MENIT LITERASI.

Setelah kegiatan SEPUMA , maka kegiatan selanjutnya adalah kegiatan Literasi. Masing-masing siswa membawa buku bacaan yang sedang dibacanya. Diharapkan bahwa setiap hari anak membaca aneka buku literasi, dalam hal ini kebiasaan ini bisa meminimalisir pengaruh negative gadget.

Berdasarkan tulisan Evita Devega di https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-indonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-medsos/ disodorkan beberapa fakta tentang minat baca di Indonesia tapi cerewet di media sosial sebagai berikut:

"Fakta pertama, UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca!

Riset berbeda bertajuk World's Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.

Fakta kedua, 60 juta penduduk Indonesia memiliki gadget, atau urutan kelima dunia terbanyak kepemilikan gadget. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika."

Selanjutnya menurut Evita:

"Ironisnya, meski minat baca buku rendah tapi data wearesocial per Januari 2017 mengungkap orang Indonesia bisa menatap layar gadget kurang lebih 9 jam sehari. Tidak heran dalam hal kecerewetan di media sosial orang Indonesia berada di urutan ke 5 dunia. Juara deh. 

Jakarta lah kota paling cerewet di dunia maya karena sepanjang hari, aktivitas kicauan dari akun Twitter yang berdomisili di ibu kota Indonesia ini paling padat melebihi Tokyo dan New York. Laporan ini berdasarkan hasil riset Semiocast, sebuah lembaga independen di Paris.

Salah satu yang menakjubkan, Warga Jakarta tercatat paling cerewet menuangkan segala bentuk unek-unek di Twitter lebih dari 10 juta tweet setiap hari. Di posisi kedua peringkat dunia kota teraktif di Twitter ialah Tokyo. 

Menyusul di bawah Negeri Sakura ada warna Twitter di London, New York dan Sao Paulo yang juga gemar membagi cerita. Bandung juga masuk ke jajaran kota teraktif di Twitter di posisi enam. Dengan demikian, Indonesia memiliki rekor dua kota yang masuk dalam daftar riset tersebut.

Coba saja bayangkan, ilmu minimalis, malas baca buku, tapi sangat suka menatap layar gadget berjam-jam, ditambah paling cerewet di media sosial pula. Jangan heran jika Indonesia jadi sasaran empuk untuk info provokasi, hoax, dan fitnah. Kecepatan jari untuk langsung like dan share bahkan melebihi kecepatan otaknya. Padahal informasinya belum tentu benar, provokasi dan memecah belah NKRI." Demikian yang ditulis Evita.

Pembiasaan membaca sangat bermanfaat untuk menyiapkan para siswa menjadi siswa tangguh menghadapi tantangan yang menghadang di depan.

Salah satu keberhasilan program ini adalah perpustakaan sekolah makin dicari. Maka salah satu program perpustakaan "ILMI" asuhan Ibu Anik Susiani adalah berani berinovasi dan menambah koleksi perpustakaan. Namun karena terkendala masalah biaya maka Ibu Anik meningkatkan pelayanannya dalam bentuk perpustakaan Online. Juga perpustakaan sekolah makin berbenah dalam mempercantik penampilannya agar guru dan siswa makin tertarik dalam membaca.

Semoga dengan memotivasi penbiasaan membaca , maka seluruh siswa akan penuh semangat dalam membaca dan membeli buku bacaan. Dan tujuan akhirnya adalah adanya peningkatan literasi di Indonesia.

Demikian sekelumit penjelasan tiga program unggulan dari SMPN 1 Praya, yang dilakukan setiap hari selasa sampai kamis dan sabtu.

****

Untuk melengkapi data dan penjelasannya bisa di tulis di komen dan wa . terimakasih

Praya , 05 Februari 2022

Guru Motivator Kerukunan dan Damai Sejahtera.

Baru belajar menulis di Kompasiana namun percaya bahwa mimpi bisa menjadi kenyataan yaitu menjadi Kompasianer sejati.

Silahkan masuk juga ke blogku: https://fransiscoxfpraya.blogspot.com/

Dokpri
Dokpri

catatan Gambar: ketika Frans Fernandez, S.Pd.Mat dan Ibu Hj, Rabitah, M.Pd ketika mendapatkan kenaikan pangkat IV.b yang pertama di SMPN 1 Praya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun