Mohon tunggu...
Fransisco Xaverius Fernandez
Fransisco Xaverius Fernandez Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB

cita-cita menjadi blogger Kompasiana dengan jutaan pembaca, penulis motivator kerukunan dan damai sejahtera. selain penulis juga pengurus FKUB Kabupaten, Pengurus Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Lombok Tengah NTB.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Spensatya Juara Satu: Suatu Motto Sekolah Kita oleh Frans Fernandez-Praya

5 Februari 2022   09:20 Diperbarui: 5 Februari 2022   09:28 1455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SA diambil dari kata berSAing

dokpri
dokpri

TU diambil dari kata bermuTU.

Sehingga jargon tersebut berarti bahwa sekolah kami SMPN 1 PRAYA secara keilmuan dan karakter bangsa harus seiring sejalan atau seimbang.

Harapannya ketika memasuki sekolah ini maka karakter yang terbentuk adalah JUJUR. Kita ketahui bahwa kejujuran pada bangsa kita harus tetap dijaga. Jangan sampai kejujuran ini terkikis oleh waktu. Maka salah satu upaya yang kami lakukan dan dilakukan di sekolah lain adalah melarang nyontek .

Segala upaya kami lakukan baik dalam pembelajaran, maupun dalam komunikasi dengan sesama.

Rasa AMAN adalah keadaan yang harus kita ciptakan bersama. Karakter yang ingin kami tanamkan adalah bagaimana kehadiran kita membuat nyaman bagi semua orang. Membuat damai dan kesejukan sehingga suasana kerja dan belajar menjadi lebih kondusif. 

Tujuan jangka panjangnya adalah rasa aman di Lombok Tengah terjaga khususnya dalam menyambut moment-moment nasional di Lombok Tengah.

RAMAH adalah salah satu budaya asli bangsa kita yang harus tetap kita lestarikan. Karena bangsa Indonesia terkenal dengan keramahannya. Ramah juga mengindikasikan ketenangan dan kedamaian hati kita sehingga terbuka dalam menyambut sesama. Kehadiran kita di terima sehingga tujuan bersama pembangunan tercapai dengan gembira.

Dalam mengahdapi era post modern sekarang ini bersaing menjadi sesuatu yang harus kita lakukan. Mau tidak mau persaingan adalah mutlak untuk memicu pertumbuhan dan perkembangan kita. Tanpa persaingan maka kita akan stagnan , tetap, tidak berkembang.

Ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik dari sebuah tumbuhan yang di batas pertumbuhannya. Ia akan berusaha hidup dalam tekanan. Jika dihubungkan dengan persaingan maka kita juga diharapkan menumbuhkan banyak ide dari persaingan tersebut.

Namun persaingan menjadi bermutu jika ada kerjasama yang baik. Tanpa kerjasama maka tujuan kita akan sia-sia. Maka sekolah kami selalu berinovasi untuk meningkatkan mutunya. Baik secara akandemis maupun non akademis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun