Mohon tunggu...
SiscaBun
SiscaBun Mohon Tunggu... Administrasi - Menorehkan makna hidup.

Berbagi rasa, memupuk asa.. 😄🎊🎉

Selanjutnya

Tutup

Diary

Si Tayo

18 Februari 2021   20:45 Diperbarui: 18 Februari 2021   20:47 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Beberapa waktu lalu pernah viral berita hilangnya Tayo. Kucing Persia berharga belasan juta rupiah yang raib bak ditelan bumi. Membuat hati pemiliknya  gundah gulana.  Membulatkan tekad untuk melangkahkan kakinya menyusuri tapak demi tapak jalan sempit di sekitar kompleks rumah guna menemukan Tayo. Kesana kemari tanpa lelah dan sempat tersasar. Alhasil,  kepala Tayo pun ditemukan dengan mengenaskan, sudah terpisah dari tubuhnya. Tragis, tangisan si pemilik pun pecah.

Secepat kilat, berita tentang Tayo pun memenuhi jagad media.  Ternyata tak hanya satu Tayo, masih banyak Tayo-Tayo lain yang menjadi korban. Saat ditemukanpun, Tayo tidak sendiri ada beberapa kepala teman-temannya ditemukanjuga sudah tak bernyawa dalam satu karung. Seketika itu bertebarlah  kabar mengenai rutinitas terjadinya penjagalan, manfaat mengkonsuminya bagi kesehatan serta isu kepemilikan catering oleh si penjagal. Entahlah, isu ini mendadak membuat kaki lemas dan pening kepala membayangkan hal-hal yang di luar kewajaran itu. Hii,ngeri..

Pemilik Tayo menjadi sangat geram dan melaporkan hal ini kepada pihak berwajib. Warganet dan komunitas pencinta binatang turut gempar. Namun berita panas ini hanya bertahan sekitar dua pekan. Entah sudah sampai sejauh mana kini proses pengadilan untuk si penjagal Tayo. Semoga tetap diproses dengan adil dan benar, supaya Tayo pun tenang di sana.

***

Hewan peliharaan atau hewan timangan adalah hewan yang tinggal bersama pemilik untuk dirawat. Hewan peliharaan yang umum adalah anjing, kucing , burung, dan ikan. Memiliki hewan peliharaan adalah hal lumrah. Hal ini sekaligus bisa dijadikan hobi untuk mengisi waktu luang. Dengan memiliki hewan peliharaan dikutip dari hellosehat.com, dapat mendatangkan banyak manfaat.  Diantaranya adalah menurunkan tingkat stress bahkan dapat menghilangkan stress,  menjaga kesehatan jantung, dan pemulihan pasca operasi.

Selain itu masih banyak manfaat-manfaat lain yang dapat diperoleh seperti hewan peliharaan dapat menjadi teman di saat sepi,   membuat tersenyum di saat lelah dan juga dapat melatih kedisiplinan dan rasa tanggung jawab.

Membaca mengenai manfaat ini, tak ayal melambungkan minat dan rasa hati untuk  segera memiliki hewan peliharaan. Namun sebelum merealisasikan hal tersebut  persetujuan anggota keluarga dan komitmen diri untuk merawat menjadi sesuatu yang mutlak diperlukan. Dan terkadang itu bukanlah hal yang mudah.

Jangan sampai dengan adanya hewan peliharaan malah justru menimbulkan konflik, membuat tempat tinggal menjadi lebih berantakan ataupun malahan kondisi binatang peliharaan menjadi lebih kumuh tidak terawatt dengan baik.

Memutuskan untuk memiliki hewan peliharaan harus disertai komitmen yang kuat. Tidak sekedar asal, berdasarkan hal yang menyenangkan saja dan melupakan hal yang berkaitan dengan kebersihan hewan peliharaan.

Banyak tokoh pemimpin negara di belahan dunia dan para selebritis  mempunyai binatang peliharaan. Jenisnya langka dengan harga yang fantastis berikut pernak pernik yang menyertainya. Bahkan kadang membuat  mata terbelalak, bagaimana bisa harga makanan seekor binatang peliharaan melebihi upah pekerja harian . Sungguh miris. Namun itulah fakta, beberapa hewan peliharaan rupanya cukup beruntung menjadi kesayangan di kerajaannya tersendiri.

Tentu tidak semua mengalami hal demikian, ada juga binatang peliharaan yang membuat hati miris karena tidak dirawat dengan baik. Hanya dikenakan rantai leher dan diikat seadanya di tiang yang minim atap. Saat hujan harus basah kedinginan, jarang diajak jalan-jalan dan pemberian makanpun tidak terjadwal dengan jelas. Sungguh menyedihkan.

Maka jika memang belum benar-benar siap memelihara tunda saja dalam mengambil komitmen. Sebab jika sudah diputuskan, hendaknya benar benar bertanggung jawab, sehingga manfaat bagi kedua belah pihak bisa maksimal.

***

Jejak pengalaman semasa kecil, saat memiliki seekor anjing dan kemudian dengan sengaja diracun orang  sungguh membuat luka.  Itulah mengapa kami memilih ikan sebagai hewan peliharaan. Ikan ikan biasa dengan harga terjangkau namun cukup cantik dan indah warna warni siripnya.  Saat  memandangi di kala penat, keindahnya kerap membuat hati turut melambungkan pujian decak kagum pada Sang Pencipta.

Memelihara ikan  resikonya pun relative tidak besar karena relative tidak ada ikatan emosi yang sangat mendalam. Berbeda dengan memelihara anjing dan kucing, yang dikenal sebagai hewan peliharaan yang setia. Dimana ada interaksi langsung, bisa dielus, bisa diajari sesuatu dan bisa manyambut saat bertemu. Menumbuhkan rasa sayang dan ikatan yang mendalam. Dapat dibayangkan jika tiba-tiba harus kehilangan maka masa berkabungpun bisa berhari-hari.

Semoga kelak anak kedua kami bisa membaca tulisan ini, sehingga mengetahui alasan mengapa kami begitu tegas menolak untuk memelihara anjing maupun kucing, Memelihara binatang piaraan tidak hanya indah diluar saja tetapi harus disertai tanggung jawab penuh untuk merawat dengan tetap menjaga kebersihan rumah. Jika sudah sayang harus siap sedih jika suatu saat nanti akan  kehilangan. Itulah, saya secara pribadi belum siap, maafkan mami, nak. Bagaimanakah dengan Anda ?

-SB180221

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun