Mohon tunggu...
Fransisca Mira
Fransisca Mira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Student of Cognitive Science & Psychology

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kuliah di Jerman, Kok Kerasan?

22 Agustus 2022   04:48 Diperbarui: 22 Agustus 2022   08:46 1856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap semester, walaupun biaya pendidikan sebenarnya ditanggung pajak, kita tetap wajib membayar biaya "lain-lain" 245 euro, yang mencakup administrasi dan tiket semua jenis kendaraan umum di seluruh negara bagian "Rheinland-Pfalz". 

Biaya ini tentu lebih rendah biaya kuliah di Indonesia, yang bisa mencakup 5 juta rupiah hingga seharga mobil mewah keluaran terbaru untuk jurusan yang bergengsi.

Untuk lebih detail mengenai biaya ini sudah dibahas Bu Theresia Iin di sini.

2. Pembelajaran yang aktif dan dua arah

Konsep ini mungkin sudah umum diketahui dan digalakkan sekolah dan institusi pendidikan di Indonesia, namun baru di Jerman saya merasakannya secara langsung. 

Seminar (kelas kecil di universitas) sering dimulai dengan brainstorming, para profesor meminta pendapat mahasiswa tentang suatu topik, baru kemudian menjelaskan lebih dalam. 

Di Indonesia, paling tidak generasi jadul seperti saya dan sebelumnya, biasanya murid "duduk manis" secara harafiah, hanya duduk diam mendengarkan guru dan menjawab kalau ditanya. 

Jika ada murid yang aktif bertanya dan mengemukakan pendapat, bisanya akan dianggap aneh oleh murid lainnya, atau bahkan gurunya.

Tapi, budaya malu dan takut salah di kelas ini tidak ekskusif milik kita saja, tetapi juga milik orang-orang Asia lain yang saya temui di Jerman. 

Pada hari pertama di kelas, saya cukup kaget dengan para mahasiswa yang berebut untuk mengemukakan pendapat, terutama mereka yang dari negara Barat. 

Mahasiswa Asia biasanya baru akan angkat suara ketika ditanya, kecuali mahasiswa India yang juga cukup blak-blakan seperti mahasiswa Barat.

Gerbang Bibliothek atau Perpustakaan Uni Heidelberg | Dokumentasi pribadi
Gerbang Bibliothek atau Perpustakaan Uni Heidelberg | Dokumentasi pribadi

3. Open minded dan rendahnya senioritas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun