Buku Penyihir dari Gric" tentang Perjuangan Perempuan Melawan Patriarki
Tak hanya melalui hidupnya, lewat penanya Marija juga mengkritik patriarki yang bahkan lebih parah memakan korban perempuan di abad pertengahan.
Untuk memahami kondisi mereka, kita harus menyesuaikan pandangan kita ke Eropa pada abad pertengahan dahulu. Akses perempuan pada berbagai aspek kehidupan masih dibatasi.
Perempuan yang pintar, mandiri, dan berani justru akan mendapat konsekuensi negatif. Salah satu yang paling parah, ketika ada pihak yang tidak menyukai mereka, bisa-bisa mereka difitnah atau dianggap penyihir.
Praktik witch hunting atau pemburuan penyihir adalah hal ynag lumrah di Eropa pada saat itu, salah satu masa yang juga dikenal sebagai Dark age" atau masa kegelapan, di mana ajaran agama atau gereja sering dibelokkan demi kepentingan sekelompok elit politik.
Dimulai dari abad ke-15, dan terutama menjamur di abad ke-17, dan berakhir pada abad ke-18 di Zagreb, karena larangan Maria Teresa yang saat itu memerintah.
Salah satu buku pertama yang memicu perburuan penyihir adalah Maleus Maleficarum,yang diterbitkan tahun 1486 di kota Speyer, Jerman. Buku ini mencakup jenis-jenis ilmu hitam dan cara membuktikan hingga mengadili tersangka ilmu hitam.
Biasanya cara-cara ini sangat kejam dan akhirnya perempuan tersangka tidak punya pilihan selain mengaku sebagai penyihir, untuk mengakhiri penyiksaan yang diterimanya.
Maleus Maleficarum juga menjadi judul salah satu novel Marija, mungkin sebagai sindiran karena  isi buku ini tentunya menentang perburuan penyihir.
Hingga hari ini, di atap Stone Gate, atau gerbang batu yang merupakan satu-satunya gerbang masuk ke kota tua Zagreb bernama Greca, kita dapat melihat senjata abad pertengahan berbentuk bulat dengan duri-duri di sekitarnya, mirip-mirip virus korona.