Untuk menghemat air, shower atau pancuran air disetel mati otomatis setiap sekitar 5 detik setelah dinyalakan, jadi untuk sekali mandi harus memencet tombol shower berkali-kali.Â
Untuk mandi setiap harinya, tempat ini mampu menampung lebih dari 3.000 sukarelawan yang datang di awal bancana bulan Juli hingga Agutus lalu.
Di bulan September, terutama di hari kerja, sudah tidak banyak volunteer yang datang, mungkin hanya beberapa ratus. Terdapat tenda besar untuk volunteer makan tiga kali sehari, makanan pun disediakan olah pihak vendor dan sponsor, lengkap dari makanan besar, snack, minuman seperti kopi, teh, sirup, bahkan beer.
Kebanyakan sukarelawan datang dari daerah sekitar, namun saya juga menemui beberapa orang yang datang dari daerah yang jauh seperti Rostock, Jerman Utara.
Tentunya mereka juga memiliki latar belakang yang berbeda beda, mahasiswa seperti saya, orang kantoran, pemusik, bahkan saya mendengar juga ada CEO atau kepala perusahan yang turun langsung membantu di sini.
Helfer Camp (Helfer= penolong/relawan) diperuntukkan hanya bagi mereka yang membutuhkan tempat bernaung karena tinggal jauh dari daerah Ahr´.
Empat kilometer dari camp, yaitu di daerah Graftschaft terdapat Helfer Shuttle Fluthilfe di mana semua sukarelawan berkumpul untuk mempersiapkan diri terjun ke daerah bencana, baik sukarelawan yang menginap ataupun pulang-pergi.
Helfer Shuttle bisa dibilang sebuah Zeltstadt (Zelt=tenda; Stadt=kota) atau kota artifisial berisi berbagai macam tenda sesuai keperluan, ada tenda besar tempat sukarelawan dapat berkumpul, dan tenda-tenda kecil sesuai keperluan medis, perlengkapan, makanan, toilet, dsb.
Peralatan, pakaian, makanan, minuman, alat P3K, dan benda benda keperluan kerja lainnya disediakan dengan lengkap, sehingga dapat dikatakan sukarelawan dapat membawa badan saja serta niat yang tulus untuk membantu, dan semua keperluannya akan dipenuhi.
Terdapat bus shuttle yang menjemput sukarelawan dari Bonn Hauptbahnhof (stasiun terbesar di kota Bonn, yang adalah kota besar terdekat), dan mengantar ke desa-desa sekitar sungai untuk bekerja.Â