Warga dunia tengah dikejutkan dengan munculnya wabah virus corona atau corona virus. Virus corona pertama kali ditemukan akhir Desember 2019 di Wuhan, Tiongkok.Â
Virus tersebut memiliki penyebaran yang sangat cepat, sehingga hampir seluruh negara di dunia telah terpapar. Indonesia menjadi salah satu negara yang terpapar virus korona, diketahui pada awal Maret 2020 yang masih berlangsung hingga saat ini. Banyak masyarakat Indonesia yang  menjadi korban dari adanya pandemi ini.Â
Tercatat hingga saat ini (27/6) kasus positif terkonfirmasi di Indonesia telah mencapai 52.812, korban meninggal sebanyak 2.720, dan pasien sembuh 21.909. Data yang ada tersebut tidak termasuk ODP (orang dalam pengawasan) dan PDP (pasien dalam pengawasan), sehingga diperkirakan masyarakat Indonesia yang menjadi korban lebih banyak dari data di atas. (Data Kemkes, 27 Juni 2020). Â
Pandemi ini menjadi masalah bersama yang harus dihadapi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sebagai upaya penanganan covid-19.Â
Kebijakan tersebut dimaksudkan kepada masyarakat untuk menerapkan social distancing dengan menghindari kerumunan dan menjaga jarak minimal satu meter, agar upaya pemerintah dalam meminimalisir penularan virus corona dapat dilaksanakan oleh masyarakat sebagaimana mestinya.Â
Pelaksanaan kebijakan baru tersebut tentunya menimbulkan beberapa perubahan bagi masyarakat yang menimbulkan dampak negatif, sehingga kurang efektif dalam pelaksanaannya.
Berikut diuraikan kebijakan PSBB yang paling berpengaruh terhadap a) pendidikan, b) kegiatan operasional transportasi umum, dan c) industri tekstil.
Menurunnya Kualitas PendidikanÂ
Kebijakan PSBB yang dilakukan merupakan upaya pemerintah untuk memutus rantai penularan virus korona di bidang pendidikan. Kebijakan tersebut dinyatakan sendiri oleh Presiden Jokowi sejak Maret (16/3) untuk melakukan aktivitas dengan belajar dari rumah. Pelaksanaan aktivitas belajar dari rumah ditujukan dari tingkat PAUD hingga tingkat  perguruan tinggi.Â
Kebijakan untuk belajar dari rumah merupakan kebijakan paling efektif yang dapat dilakukan pemerintah untuk melindungi anak-anak dari penularan virus korona, karena sebagaimana diketahui, bahwa sekolah atau kampus merupakan tempat berkumpulnya banyak orang yang dapat mempercepat proses penularan virus korona di bidang pendidikan.
Kebijakan PSBB di ranah pendidikan menimbulkan pro dan kontra di kalangan pelajar maupun orang tua. Banyak kendala yang dialami siswa dan mahasiswa dalam menerapkan aktivitas belajar dari rumah yang dianggap kurang efektif. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang hanya diberikan guru melalui aplikasi.Â