Mohon tunggu...
Fransina Flora Renyaan
Fransina Flora Renyaan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berbagi pengalaman

Berbagi pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Surga Tersembunyi di Pulau Kei

18 Maret 2021   17:03 Diperbarui: 18 Maret 2021   17:35 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulau Kei adalah sebuah pulau yang terletak di kawasan Tenggara Provinsi Maluku, dengan ibu kota kabupaten Langgur yang berada di pulau Kei kecil. 

Pulau Kei memiliki banyak tempat wisata yang belum diketahui banyak orang, sehingga disebut sebagai surga tersembunyi. Pada tahun 2016, Kementrian Pariwisata memberi predikat kepada pulau kei sebagai “ Harta Tersembunyi yang Paling Populer di Indonesia”. Selain tempat wisata, pulau kei juga memiliki makanan khas yang tidak kalah menarik untuk dicoba.

Untuk sampai ke pulau kei, saya harus menempuh perjalanan menggunakan pesawat dengan lama waktu perjalanan 1 jam 25 menit dari Bandara Pattimura Ambon. Selama perjalanan dengan menggunakan pesawat, saya di sunguhi dengan pemandangan pulau-pulau yang bentuknya unik-unik. Sesampai di Bandara  Karel Sadsuitubun (nama bandara di kei), saya disambut dengan  pemandangan sunset yang begitu indah.

Setelah keluar dari bandara, saya sudah di jemput oleh saudara yang di tugaskan untuk menjemput di bandara. Jarak dari bandara ke rumah cukup jauh sehingga memerlukan waktu 1 jam untuk sampai disana. Setibanya di rumah, saya memilih untuk beristirahat terlebih dahulu. Setelah beristirahat yang cukup, saya memilih untuk menghabiskan waktu  berkumpul dan makan bersama keluarga. Banyak yang kami perbincangan mulai dari kehidupan perkuliahan, kehidupan di rantau dan lainya. 

Setelah berbincang-bincang, saya bersama saudara saya berkumpul bersama untuk mengatur perjalanan ke tempat-tampat wisata yang ada disini. 

Setelah memilih-milih tempat wisata yang cukup banyak, kami bersepakat untuk memilih tiga tempat wisata yaitu pantai Pasir Panjang, pantai  Metro dan pantai Nirun. Ketiga pantai ini memiliki ciri khas tersendiri untuk menarik perhatian kami. Sesudah perbincangan yang cukup panjang, saya lebih memilih untuk pergi ke kamar untuk tidur terlebih dahulu agar besok dapat melalukan perjalanan dengan baik.

Keesokan  harinya kami melakukan perjalan menuju  ke tampat wisata yang ingin kami kunjungi. Berikut ini tiga pantai di Pulau kei yang saya kunjungi, ketiga pantai ini hanya mewakili sebagian dari pantai-pantai yang ada di Kei.

1. Pantai Pasir Panjang (Ngurbloat)

dokpri
dokpri
Destinasi pertama yang saya kunjungi yaitu pantai pasir panjang atau dengan bahasa daerah setempat ngurbloat, pantai ini menjadi pantai yang paling favorit bagi saya. Pantai ini terletak di desa Ngilgof, pantai ini berjarak 16 km dari kota. 

Pantai pasir panjang merupakan pantai yang sangat indah dengan pemandangan air laut yang sangat jerni dan hamparan pasir putih yang jaraknya sekitar 3.5 kilometer membentang dari selatan ke utara, pasir di pantai ini di juluki sebagai pantai dengan pasir terhalus kedua di dunia. Pantai ini juga merupakan tempat untuk menikmati sunset terbaik di pulau kei. 

Di area pantai ini kita bisa menikmati waktu bersantai di bawah pohon kelapa yang menjuntai sambil berenang, berjemur di matahari,berfoto-foto ria atau bermain pasir di tepih pantai. Hal yang menarik dari pantai ini jika air launya surut, area yang berair ini akan berubah wujud menjadi padang pasir yang begitu panjang. 

Selain itu, disepanjang pantai ini terdapat banyak gajebo-gajebo ukuran kecil dan vila-vila yang dikelola oleh masyarakat setempat untuk dijadikan tempat beristirahat wisatawan. Pantai ini buka setiap harinya, dan untuk masuk lokasi pantai pasir panjang wisatawan dikenakan biaya Rp 20.000 per mobil dan Rp 5.000 per motor. Selain menyediakan pemandangan yang indah, wisata pantai pasir panjang juga menyediakan berbagai macam makanan seperti; pisang embal, keripik pisang, singkong goreng, petatas goreng, kerang tumis ,ikan bakar, rujak dan lainya.  

2. Pantai Metro

dokpri
dokpri
Destinasi kedua yang saya kunjungi yaitu Pantai Metro. Pantai Metro ini terletak di bagian selatan pulau kei kecil, tepatnya di desa Matwaer. Perjalanan ke pantai ini menggunakan kendaraan mobil dengan lama waktu 1 jam, jaraknya 44 km dari arah kota. Selama perjalanan kami di sunguhi dengan pepohonan-pepohanan hijau dan juga rumah-rumah warga.  

Begitu tiba di pantai ini, suasananya begitu sejuk dan sepi karna kurangnya pengunjung. Tidak ada pengunjung selain kami, sehingga kami dengan leluasa menikmati keindahan di pantai ini. Tipe pantai ini mirip dengan pantai pasir panjang, memiliki pasir putih yang halus. Air lautnya biru jernih dan bergradasi. Selain itu di tepih pantai terdapat pohon-pohon kelapa yang berjejeran menghiasi pantai ini, di tengah-tengah pantai juga terdapat dua buah ayunan yang disediakan warga setempat sebagai atribut foto.   

Setelah perjalanan yang cukup panjang, kami memutuskan untuk beristirahat di pantai ini dan menyantap makan siang yang sudah kami bawah dari rumah. Kami menyantap makan sambil menikmati pemandangan pantai yang begitu indah. Selain menyediakan pemandangan yang indah, di pantai ini juga kita dapat menikmati kelapa muda yang di petik langsung dari pohonya. Untuk masuk lokasi pantai metro wisatawan dikenakan biaya Rp 20.000 per mobil dan Rp 5.000 per motor.

3. Pantai Nirun

dokpri
dokpri
Destinasi terakhir yang saya kunjungi yaitu Pantai Nirun. Pantai Nirun terletak di desa Elaar, Kecamatan Kei Kecil Timur Selatan di Kabupaten Maluku Tenggara. Pantai ini memiliki pemandangan tanjung yang indah, disertai hamparan pasir putih yang bersih dan bebatuan yang mempercantik pantai ini. Pantai ini masuk dalam pantai dengan gelombang laut atau ombak laut yang begitu menakjubkan.

Selain itu, kita juga bisa melihat pemandangan gunung-gunung kecil yang berada di depan pantai ini. Untuk masuk lokasi pantai pasir panjang wisatawan dikenakan biaya Rp 20.000 per mobil dan Rp 5.000 per motor.

Setelah seharian kami berkunjung ke tempat wisata, kami memutuskan untuk kembali ke rumah berhubung langit sudah mulai gelap. Sesampai di rumah, kami semua bergegas untuk membersikan diri kami dan setelah itu kami akan berkumpul lagi untuk membahas acara yang sudah kami atur sejak dalam perjalanan. Kami semua berkumpul di ruang keluarga membahas  acara makan-makan bersama keluarga yang akan diadakan besok malam.      

Keesokan paginya, beberapa dari kami ditugaskan pergi kepasar untuk membelikan bahan-bahan makanan yang nanti dibuat. Kami semua bekerjsama dalam acara ini, ada yang ditugaskan untuk mengupas dan memotong bahan-bahan, ada yang bertugas untuk memasak dan untuk laki-laki ditugaskan untuk membakar ikan dan daging lainya. 

Setelah melewati kegiatan yang begitu menguras tenaga ini, akhirnya acara yang ditunggu-tunggu pun berlangwung dengan meriah. Ada satu hal yang menarik dari acara ini yakni makanan yang disajikan. Acara ini menyajikan berbagai makanan, khususnya makanan khas masyarakay kei yang tidak boleh di lewatkan. Setelah acara makan-makan dilakukan, kami memutuskan untuk beristirahat.

Makanan khas Kei / dokpri
Makanan khas Kei / dokpri
1. Embal

Embal merupakan makanan pokok masyarakat Kei. Embal terbuat dari singkong beracun yang diolah menjadi tepung. Embal memiliki rasa tawar, tekstur kersa, warna putih dan ukuranya tidak terlalu besar. Cara menikmatinya pun bermaca-macam, bisa dimakan dengan ikan asar, ikan bakar, ikan kuah, dan lainnya. Selain itu embal juga bisa di goreng dan dibentuk dengan berbagai macam bentuk. Makanan ini sangat cocok dijadikan cemilan sambil minum teh hangat atau secangkir kopi.

2. Ikan Asar

Ikan asar merupakan salah satu makanan khas orang kei.  Ikan ini diolah dengan cara diasap. Jenis ikan laut yang biasanya digunkan seperti ikan komo (tongkol), ikan sakuda (kakap), ikan samandar (baronang). Proses pembuatan ikan asar ini dilakukan dengan cara diasap atau pengasapan. Untuk rasa ikan ini adalah guri. Ikan asar sering dihidangkan dengan embal, daun papaya, sambal colo-colo dan sayur sir-sir.

3. Ikan kuah kuning

Ikan kuah kuning merupakan menu olahan ikan yang dibuat dari jenis ikan kakap merah, baronang, kerapu dan lainnya. Cara mengolahnya dengan cara menumis bumbu-bumbu seperti bawah putih, cabai, kemiri, hingga kuncit yang kemudian dibaluri pada ikan yang telah dimasak dan kemudian diberi air secukupnya dan sedikit perasan jeruk untuk lebih gurih.

4. Sir-sir

Sir-sir merupakan jenis sayuran khas kei yang terbuat dari daun singkong dan bunga papaya yang dicampurkan dengan air santan, sir-sir juga sering di tumis tanpa dicampur dengan air santan.  Rasanya segar, gurih dan sedikit pahit namun tetap nikmat. Sir-sir sering dihidangkan dengan nasi, ikan asar, embal dan colo-colo.

5. Lat

Lat atau rumput laut (biasanya disebut anggur laut) merupakan makanan khas masyarakat kei. Lat sering di campur dengan irisan bawang merah, bawang putih, cabai, kelapa parut yang sudah di sangrai (digoreng tanpa minyak) dan sedikit air jeruk. Rasa dari lat itu sendiri memang unik dan lezat dan juga mengandung protein yang cukup tinggi.  Masyarakat kei sering menyantap lat dengan nasi, ikan asar atau ikan bakar embal, dan ketupat.

6. Umbi-umbian

Umbi-umbian merupakan makanan penganti nasi. Umbi-umbian yang sering dimakan yakni; petatas, singkong, keladi dan lainya. Umbi-umbian ini sering disantap dengan ikan asar, sir-sir, colo-colo, dan daun papaya.

7. Papeda

Papeda merupakan makanan khas orang Papua, Maluku dan beberapa daerah lainya. Masyarakat kei juga sering menyantap papeda sebagai penganti nasi.  Papeda terbuat dari sagu yang dicampur dengan air panas. Papeda sering disantap dengan ikan kuah kuning dan sambal.

Malam ini menjadi penutup untuk mengakhiri perjalanan liburan saya di pulau Kei, karena besok pagi saya harus balik ke tanah rantau untuk melanjutkan kewajiban saya sebagai seorang mahasiswa. 

Untuk kembali ke tanah rantau, saya tidak lupa untuk membawah oleh-oleh yang sudah disediakan berupa embal yang sudah di oleh menjadi cemilan atau stik, ikan asar dan sedikit embal mentah untuk nanti di olah dengan pisang embal. 

Menurut saya, liburan kali ini sangat berkesan karena bisa bertemu dan berkumpul bersama semua keluarga besar, baik  keluarga dari kei maupun dari papua. Bahagia itu sederhana, cukup kita berkumpul bersama orang-orang yang kita sayang itu sudah lebih dari cukup. Bakalan rindu dengan suasana dan pemandangan di kei. Sekian cerita liburan saya di Pulau kei dan sampai jumpa di liburan selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun