Mohon tunggu...
frans hamid
frans hamid Mohon Tunggu... pns -

Penikmat sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sembilu

15 April 2016   08:45 Diperbarui: 15 April 2016   08:52 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada selembar kertas lusuh berbingkai

Tinta biru kau rangkai aksara bertajuk luka

Desah kecewa mengalir diuntaian kata demi kata

 

Pilu merontak, air mata deras berlinang

Meradang dalam hati penuh nanah

Sembilu  menyayat berhiaskan kembang ungu

 

Semua kenangan yang pernah terukir 

Terbakar dalam tungku nestapa 

Menyisahkan puing-puing mendebu

 

Dia yang kau damba sirna dan berlalu

Begitu saja tega telah menggores ketulusanmu

 

Langit redam menutup sejumput harap 

tatkala malam tiba 

Sepi bisu membalut sendirimu 

 

Kini hari-harimu menjadi hampa, 

Senyum getir mengulum lara

 

By: bsfranshamid

rtg.maret20'16

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun