Mohon tunggu...
Fr. Fransesco Agnes Ranubaya
Fr. Fransesco Agnes Ranubaya Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Calon Imam Diosesan Keuskupan Ketapang Kalbar

Penulis Majalah DUTA Pontianak, Ordo Fransiskan Sekuler (OFS) Regio Kalimantan, Calon Imam Diosesan Keuskupan Ketapang Kalbar, Alumni UWD Fak. Sistem Informasi (S1), dan Mahasiswa STFT Widya Sasana Malang Prodi. Filsafat Keilahian.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Harus Etis? Benarkah?

17 Desember 2021   17:50 Diperbarui: 17 Desember 2021   19:01 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan menjadi tidak baik bagi mereka yang tidak suka dikritik. Untuk itu sebelum menyampaikan keluhan atau kritik pada rekan, pikirkan kembali apakah akan berpengaruh pada situasi. Sebaiknya, pastikan rekan lainnya punya pemikiran sama dengan Anda.

Sampaikan Kritik Secara Diplomatis

Kritik yang disampaikan secara tidak benar hanya akan membuat salah paham. Kritik harus disampaikan dengan cara diplomatis. Kita dapat menggunakan kata kata yang baik dan sopan. Jangan pernah mengkritik dengan kesan seperti memojokkan atau menyalahkan orang. Jika kita berada di posisi orang tersebut, tentu kitapun merasa tidak nyaman.

 Maka, pastikanlah kritik tersebut disampaikan dengan singkat dan mudah dipahami. Jangan bertele-tele, apalagi berpanjang lebar karena akan membuat emosi lawan bicara kian bertumpuk.

Ada Kritik, Ada Solusi

Banyak orang memiliki kritik-kritik yang tajam dan detail. Namun itu tidak selalu mempunyai solusi dari kritik yang diutarakan. Kita dengan mudah hanya bisa mengkritik sesuatu namun tidak memiliki solusi pemecahan dari masalah yang dikritisi. Maka, jangan asal memberi kritik. Ada baiknya kita juga memberikan saran sebagai solusi. Tentu saja, bahasa yang digunakan adalah halus dan sopan. 

Jika perlu, utarakan permohonan maaf sebelum mengutarakan kritik dan diikuti solusi diakhir. Cara ini bisa meminimalisasi rasa kesal lawan bicara yang dikritik. Apalagi jika kita menempatkan diri pada sudut pandang lawan bicara, kritik tersebut layaknya komunikasi dari hati ke hati.

Bicara dan Dengarkan

Jika kita memiliki kritik terhadap orang lain kita juga harus mendengarkan alasan ataupun pendapat mereka. Mungkin kritik yang kita sampaikan memang benar adanya. Namun mungkin saja mereka juga mempunyai alasan yang benar sehingga mereka berhak melakukan defensif dan mengkritik balik diri kita. 

Setiap kali memberi kritik, beri waktu kepada lawan bicara untuk menyampaikan pendapat dan tanggapan mereka. Perlu diingat bahwa kritik bukanlah sarana untuk membuat citra seseorang menjadi buruk. 

Kritikan yang baik akan memotivasi seseorang untuk berbuat yang lebih baik. Bahkan ucapan terima kasih menjadi pemanis bagi lawan bicara yang juga memberikan  kontribusi dengan saling membangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun