Mohon tunggu...
Frans Elka Saputra
Frans Elka Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

hanya mencoba untuk berkarya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Sang Kupu-kupu Malam

1 Mei 2016   17:43 Diperbarui: 1 Mei 2016   18:04 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“kring… kring…” terdengar suara handphone berdering

“ ya halo.. kenapa ndra?” tanya Arya ketika mengangkat telepon yang berasal dari temannya, Indra.

“ lagi dimana ar? Sibuk nggak?” tanya Indra

“ah, nggak sibuk kok.. ini lagi tiduran aja dikamar, capek habis pulang kerja.. emangnya kenapa ndra?” tanya Arya

“temenin aku keluar yuk? Muter-muter kemana gitu... bosen nih aku dirumah" jawab Indra

"oke.. tapi aku jemput dirumah ya?" jawab Arya

"oke. kamu siap-siap ya? habis ini aku segera meluncur kesana" jawab Indra

Indra adalah sahabat Arya. Mereka berteman sejak kecil. Arya adalah seorang laki-laki yang sudah 1 tahun bekerja sebagai staff marketing disebuah bank swasta.

dia masih cukup muda, usianya masih 24 tahun. Lahir sebagai anak tunggal dari keluarga yang cukup sederhana. sedangkan Indra adalah seorang wiraswasta Dia membuka usaha sembako dirumahnya.

waktu sudah meninjukkan pukul 8 malam. akhirnya Indra sampai dirumah Arya.

dengan sepeda motor bebek milik Indra, akhirnya mereka pergi.

setelah muter-muter keliling kota tanpa tujuan, akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat sejenak disebuah kafe untuk meminum kopi.

batang demi batang rokok mereka habiskan sebagai teman minum kopi mereka.

"ar, habis ini ikut aku sebentar yuk?" ajak Indra

"emang mau kemana?" tanya Arya

"Sudah, pokoknya ikut saja. Dijamin enak deh pokoknya" jawab Indra

"oke.. tapi habisin rokok dulu ya?" pinta Arya

"oke" jawab Indra

akhirnya setelah menghabiskan kopi dan rokok, mereka berdua pergi ketempat yang dimaksud Indra. pada saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam

betapa kagetnya Arya ternyata tempat yang dimaksud sahabatnya adalah Lokalisasi.

"Ndra, gila kamu!! ngapain kita kesini?" tanya Arya kepada indra

"udah, nggak usah banyak nanya. kita senang-senang malam ini. sekali-sekali boleh kan kita nyoba yang kayak ginian. emangnya kamu nggak pengen ngrasain yang namanya seks? masak kamu mau jadi perjaka terus" jawab Indra sambil bercanda

"tapi ndra...."

"udah ikut saja. kamu tinggal pilih cewek saja, nanti aku yang bayarin deh" jawab Indra sambil memaksa Arya

sambil mengendarai motor pelan-pelan, mereka berkeliling komplek lokalisasi. kiri kanan mereka banyak sekali terdapat wanita-wanita yang cantik dan berbaju minim. mereka duduk dibangku teras sambil merayu dan menggoda.

"sini mas, mampir... murah lho" kata seorang psk yang sedang berusaha menawarkan dirinya

namun Arya dan Indra hanya membalas dengan senyuman sebagai tanda penolakan mereka

"Ar, kamu mau sama yang mana? kita sudah keliling komplek 2 kali" tanya Indra

"udah ndra, terserah kamu saja.. aku ngikut saja. lagian aku juga takut kalau nanti ada razia" jawab Arya

"udah tenang saja, jangan takut.." jawab Indra

akhirnya motor mereka berhenti disebuah rumah berwarna merah muda yang terletak di gang 3.

"kita disini saja ya? tapi kalau kamu masih mau milih-milih, ya kamu pakai motor aku saja" kata Indra

"ya sudah, nggak apa-apa.. kamu duluan saja" kata Arya

Indra sudah memilh wanita yang akan menjadi "teman" dia. setelah melakukan tawar menawar harga dengan si wanita tadi, akhirnya mereka masuk kedalam rumah menuju kesebuah kamar.

sedangkan Arya hanya duduk diatas motor sambil menghisap rokok. banyak wanita yang coba merayu dan menggoda Arya, tapi Arya masih sanggup menahan Imannya.

dengan ramah dan tersenyum Arya hanya menjawab "iya mbak, terima kasih. saya disini saja. saya cuma nemenin teman saya kok".

tiba-tiba ada seorang wanita muda muda berusia 18 tahun, berparas cantik, berkulit putih, tinggi, bertubuh seksi dan berpakaian menggoda keluar dari dalam rumah tersebut. namun wajah wanita itu terlihat agak pucat.

dia duduk dikursi yang letaknya disamping motor yang diduduki Arya.

"Rokok mas?" kata si wanita ketika selesai menyalakan rokok.

"terima kasih mbak.. ini saya juga ada kok" jawab Arya

"duduk sini lho mas.. motornya nggak bakal hilang kok" kata si wanita tersebut sambil bercanda

akhirnya karena merasa tidak enak hati, Arya duduk disamping wanita tersebut.

tak lama kemudian Arya menyalakan rokok juga.

"kenapa cuma diluar saja mas? nggak ikutan kayak temannya? tanya si wanita tersebut

"ah, nggak mbak. saya disini saja. saya cuma nemenin teman saya saja" jawab Arya

"kalau mas mau, sama saya saja mas.. saya kasih diskon deh" kata si wanita mencoba menggoda Arya

"nggak mbak, terima kasih" jawab Arya sambil tersenyum

sambil menghisap rokoknya Arya bertanya dalam hati "kenapa wanita secantik ini mau bekerja sebagai PSK?"

"mas!!" tiba-tiba wanita tadi mengangetkan Arya

"ngapain melamun? pasti lagi mikir yang jorok-jorok ya?" tanya wanita tadi kepada Arya

"hehehehe.. nggak kok mbak..." jawab Arya sambil bercanda

"oh ya mbak, namanya siapa?" tanya Arya

"saya Ratna mas.. kalau mas?" jawab ratna

"saya Arya mbak" jawab Arya

"jangan panggil mbak ah, panggil saja Ratna" kata Ratna

"oke.. ratna sudah lama kerja disini?" tanya Arya

"saya baru disini kok mas, baru 1 bulan" jawab Ratna

"wah, pasti sudah banyak pelanggannya ya? sebelumnya kerja dimana?" tanya Arya

"ah, nggak kok mas.. beberapa hari ini nggak ada yang mau sama saya. sebelumnya saya belum pernah kerja mas, ini pertama kali saya kerja. dulu dikampung biasanya saya cuma dirumah sambil bantu ibu bikin kue" jawab Ratna

"masak sih nggak ada yang mau sama Ratna? ratna ini kan cantik" kata Arya

"ya mungkin lagi sial saja mas. namanya juga orang jualan, kadang laku kadang ya nggak laku. mas saja juga nggak mau sama saya. hehehe... padahal saya bener-bener lagi butuh uang" jawab Ratna sambil tersenyum

"maaf kalau boleh tahu, emangnya ratna butuh duit buat apa? apa ada masalah?" tanya Arya kepada Ratna

"ya adalah mas pokoknya. masalah yang cukup berat, yang akhirnya membawa saya kerja seperti sekarang ini" jawab Ratna

tiba-tiba suasana menjadi agak serius dan emosional

"masalah apa? kok kayaknya berat banget? kalau kamu mau, kamu bisa cerita kepada saya. ya meskipun kita baru saja kenal, tapi nggak ada salahnya kan kalau kita bisa berbagi" kata Arya

tiba-tiba airmata Ratna menetes. kepalanya menunduk mencoba menyembunyikan beban permasalahannya.

"loh kok nangis? maaf ya kalau aku salah. aku cuma coba mau membantu saja." kaya Arya

"ah, nggak kok mas mas Arya nggak salah. Ratna cuma pengen nangis saja kalau inget masalah-masalah Ratna." jawab Ratna sambil mencoba menghapus airmatnya

"terima kasih mas, sudah mau peduli sama Ratna. tampaknya mas Arya ini cowok baik-baik. nggak seperti cowok-cowok berengsek lainnya yang kesini cuma pengen cari kesenangan sesaat" kata Ratna

"ah, Ratna bisa saja. lagian nggak semua cowok itu berengsek kok" jawab Arya

"kalau aku boleh tahu, emang ratna ada masalah apa? sampai akhirnya Ratna mau bekerja seperti ini? Tanya Arya

Ratna terdiam sejenak, kemudian airmatanya kembali menetes. sambil menangis dia menceritakan permasalahannya kepada Arya yang baru saja dia kenal.

"nasib jadi orang miskin mas. nggak bisa lepas dari permasalahan ekonomi. Ibu Ratna sakit mas dan kata dokter harus segera dioperasi. kalau nggak segera dioperasi maka ibu ratna akan meninggal mas. biaya operasi nya mahal. mau jual rumah, tapi itu rumah kontrakan. Ratna bingung bagaimana caranya untuk dapat menutup biaya operasi itu. sudah usaha cari kerja nggak pernah dapat. sudah coba usaha cari pinjaman sana-sini tapi nggak ada yang bisa kasih pinjaman. makanya Ratna terpaksa bekerja seperti ini. ayah Ratna juga sudah meninggal sejak ratna masih kecil. awalnya ratna pikir dengan cara bekerja seperti ini uang untuk biaya operasi ibu segera terkumpul. ternyata nggak mas. sudah 1 minggu ini Ratna nggak dapat tamu. kalau nggak bener-bener kepepet Ratna juga nggak bakalan mau mas kerja seperti ini. dihina orang, dipandang sebelah mata, dilecehkan. sakit rasanya. terkadang Ratna berpikir kalau Tuhan itu tidak adil sama Ratna."

"Ratna yang sabar ya. aku percaya Tuhan itu adil. mungkin ini cara Tuhan untuk menguji Ratna. aku juga bukan orang baik kok." kata Arya

"iya mas, Ratna hanya bisa pasrah, ikhlas dan sabar menjalani hidup ini" kata Ratna

"memangnya berapa biaya operasi ibu Ratna"tanya Arya

"sekitar 15 juta mas. Ratna masih punya uang sekitar 4 juta. itu saja setelah Ratna jual beberapa barang dirumah dan hasil kerja Ratna disini" jawab Ratna

betapa terkejutnya Arya setelah mengetahui berapa jumlah uang yang Ratna butuhkan.

"Ratna yang sabar ya. kalau misalnya ratna sudah ada uang buat nutup semua biaya pengobatan ibu, apakah ratna masih mau bekerja seperti ini?" tanya Arya

"nggak mas. Ratna sudah janji sama diri Ratna sendiri nggak akan pernah lagi bekerja seperti ini" jawab Ratna

"meskipun aku bukan orang kaya, tapi aku ada kok uang segitu. tapi kalau sekarang aku nggak bawa uangnya. kalau besok atau lusa bagaimana? tapi jangan disini ya? soalnya aku nggak nyaman disini" tanya Arya

Ratna mengangkat kepalanya dan mencoba menghapus airmatanya.

sambil tersenyum kecil dia berkata "saya sudah biasa digombalin seperti itu mas. lagian mana ada cowok yang bener-bener mau bantuin Ratna? apa ada orang yang mau percaya dengan kata-kata orang yang baru dikenal dan orang itu adalah seorang pelacur seperti Ratna? semua cuma mau ambil keuntungan dari Ratna. cuma mau pakai tubuh Ratna."

"kan aku sudah bilang nggak semua cowok itu kayak gitu. begini saja, aku minta nomer HP kamu? besok aku hubungi kamu memberi uangnya" kata Arya

kemudian Ratna memberikan nomer HP nya kepada Arya.

"mas, Ratna masuk dulu ya. ratna mau istirahat dulu, lagi nggak enak badan soalnya. lagian juga kayaknya sepi. terima kasih banyak mas Arya sudah mau mendengar cerita Ratna" kata ratna

"iya, jaga diri baik-baik ya? kamu yang tenang dan sabar. semua masalah pasti ada jalan keluar kok" kata Arya

kemudian Ratna meninggalkan Arya untuk masuk kedalam rumah.

sekarang tinggal Arya sendirian duduk di kursi itu. dilihatnya jam tangan. waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam dan Indra pun belum keluar juga.

Arya kembali menyalakan rokoknya sambil melihat laki-laki banyak berlalu lalang dan wanita-wanita malam yang sibuk menawarkan dirinya.

tak lama kemudian Indra pun keluar dari dalam kamar. wajahnya terlihat sumringah dan agak kecapekan. berjalan keluar sambil sedikit merapikan pakaian dan celananya.

"ndra, lama banget sih kamu? ngapain aja didalam? kebanyakan ngobrol pasti, biar terlihat lama. padahal.... hahahaha" kata Arya sambil bercanda

"ada deh.. hahahaha... oh ya ar, bagaimana tadi? enak nggak? kamu sama yang mana tadi? tanya Indra

"rahasia donk.. hehehehe. ayo kita pulang" jawab Arya sambil mengajak pulang Indra

Arya dan Indra segera naik keatas motor. setelah motor distarter, tiba-tiba Arya turun dari motor.

"Ndra, tunggu sebentar ya ada yang kelupaan" kata Arya

"jangan lama-lama ya? aku tunggu disini" jawab Indra

tiba-tiba Arya masuk ke dalam teras rumah tadi. disana terlihat seorang wanita yang tengah duduk sendirian.

"maaf mbak bisa mengganggu sebentar" kata Arya

"oh iya mas. lama juga nggak apa-apa kok" jawab wanita itu

"duduk saja mas" kata wanita itu

"terima kasih mbak"kata Arya

"mau pakai saya short time atau long time mas? tak kasih harga spesial deh, hitung-hitung mau tutup lapak mas" kata wanita itu sambil menunjukkan wajah menggoda

"terima kasih mbak, tapi bukan itu maksud saya" jawab arya

"saya kira mau booking saya. kalau nggak mau booking saya, terus ada apa mas?" tanya wanita itu dengan wajah bingung

"perkenalkan. nama saya Arya mbak. mbak lihat wanita yang tadi duduk ngobrol sama saya dikursi depan itu?" tanya Arya

"saya Wina. oh, si Ratna. ya kenal lah mas kan kita satu rumah dan kebetulan Ratna itu teman baik saya disini. emang kenapa mas dengan Ratna?" jawab Wina

"begini mbak, tadi saya ngobrol panjang sama Ratna. saya lihat dia kok kayaknya sedih terus wajahnya terlihat pucat. kira-kira apa mbak tahu kenapa Ratna begitu? maaf sebelumnya mbak kalau saya tanya seperti ini. saya nggak ada niat jahat sedikitpun" kata Arya

"mas ini siapanya Ratna?" tanya Wina

"bukan siapa-siapa sih mbak, cuma temannya saja. dia tadi sedikit cerita kepada saya tentang pekerjaan dia disini. menurut saya sih dia itu cantik tapi masak sih dia nggak ada pelanggannya?"tanya Arya

"aduh, bagaimana ya mas saya nggak berani cerita" jawab Wina

"saya minta tolong mbak. saya janji nggak akan kasih tahu siapapun itu. niat saya baik mbak. saya cuma pengen bantu masalah dia" kata Arya

"sebentar ya mas, saya lihat situasi dulu" kata Wina sambil masuk kerumah

tak lama Wina keluar dan duduk lagi.

"Ratna sudah tidur. jadi aman sekarang. saya nggak enak kalau nanti ratna tahu. nanti malah dikira saya punya niat jelek sama dia. kalau boleh saya tahu, emang mas punya perasaan sama ratna? ya perasaan semacam suka atau sayang atau cinta? sampai mas pengen banget tahu tentang dia?" tanya Wina

"aduh bagaimana ya mbak jawabnya. saya malu ngomongnya" jawab  Arya

"sudah, mas jawab saja. mau tahu tentang Ratna atau tidak?" kata Wina

"iya mbak, saya akui saya suka sama dia. ya mungkin ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama. memang baru saja saya ketemu sama dia, tapi setelah perkenalan dan ngobrol banyak hal tadi sama dia, saya jadi tertarik sama dia. ya memang sih, agak salah tempat rasanya saya kenalan dengan dia, tapi saya jujur mbak. saya suka sama dia. mbak tahu sendiri kan, dari tadi saya cuma duduk disitu meskipun saya daritadi ditawari sama teman-teman mbak. mungkin mbak bakal mengira saya cuma mau manfaatin Ratna saja, dan itu wajar kalau mbak punya pikiran seperti itu. tapi kalau saya mau berniat jelek sama dia, sudah daritadi saya "pakai" dia mbak. saya ikhlas terima apapun keadaan dia" kata Arya

"mas kelihatan yakin sekali, padahal mas belum tahu semua tentang Ratna. paling mas cuma penasaran saja. nanti nanti kalau sudah tahu semua mas juga bakal berubah pikiran" kata Wina

"tidak mbak. saya sudah yakin sama pilihan saya. sebetulnya tadi Ratna sudah cerita semua sama saya. saya cuma mau memastikan saja." kata Arya

"sebenarnya saya sendiri juga kasihan mas sama dia. dia terpaksa kerja seperti ini cuma untuk biaya ibunya. dia itu anaknya baik mas, lugu. awalnya sih pelanggan dia banyak mas. wajahnya cantik, badannya bagus, masih muda, siapa sih laki-laki yang nggak mau sama dia? tapi semua berubah ketika dia kena musibah mas. dia kena penyakit sifillis (penyakit kelamin). dia tertular dari pelanggannya. ditambah lagi persaingan didunia malam seperti ini ketat mas. ada yang bocorin tentang penyakit dia kepelanggan- pelanggan dan PSK lainnya. jadinya ya sekarang ini. dia tidak pernah dapat tamu. dia itu orangnya juga agak susah mas. dia selalu menolak diajak untuk berobat. dia berusaha mati-matian dulu untuk kesembuhan ibunya baru dia memikirkan dirinya. saya juga takut mas kalau penyakitnya Ratna tambah parah. apalagi wajahnya sekarang terlihat selalu pucat. maaf mas, bukan maksud saya cerita begini untuk menjelek-jelekan Ratna. tapi saya lihat kesungguhan mas Arya terhadap Ratna." kata Wina

"iya mbak, saya ngerti dan saya janji tidak akan cerita kepada siapapun. niat saya tulus mbak sama Ratna. terima kasih mbak atas informasinya saya juga mau minta maaf, karena saya tanya seperti ini, mbak juga tidak bisa kerja. kalau begitu saya mau pamit mbak." kata Arya

"iya mas, sama-sama. semoga mas Arya adalah orang yang tepat buat Ratna" kata Wina

Arya segera bergegas menghampiri Indra yang sudah sedaritadi menunggunya. akhirnya mereka pulang meninggalkan lokalisasi itu.

waktu menunjukkan pukul 1 dini hari, Indra mengantarkan Arya sampai rumah.

setelah bersih-bersih badan, akhirnya arya bersiap untuk tidur. tapi sulit baginya untuk memejamkan mata karena masih teringat akan wanita yang baru dikenalnya dan wanita yang bary saja membuat dia jatuh hati.

dia teringat akan janjinya untuk membantu Ratna. padahal sesungguhnya dia sendiri belum ada cukup uang untuk menutup biaya operasi ibu Ratna. dia nekat berjanji seperti itu agar wanita yang dia cintai itu tetap tenang, sabar, dan mengembalikannya kembali kejalan yang benar. Arya mencoba untuk berpikir keras karena dia sadar tidak mungkin dia minta uang kepada orang tuanya untuk hal itu.

akhirnya tiba diakhir keputusan untuk mengajukan pinjaman kredit keperusahaan tempat dia bekerja. dengan bermodal SK Akhirnya Arya mengajukan kredit dengan alasan untuk beli sebuah sepeda motor.

namun pengajuan kredit Arya tidak bisa cair saat itu juga karena harus melalui berbagai proses.

tidak ada seorangpun tahu tentang pengajuan pinjaman Arya ini bahkan termasuk orang tua Arya dan Ratna. Arya cuma ingin wanita yang dicintainya itu bisa bahagia dan kembali kejalan yang benar.

akhirnya setelah menunggu selama 3 hari, pengajuan kredit Arya cair. Arya segera mengambil HP nya dan menelpon Ratna.

"tut...tut.. halo..." terdengar suara Ratna

"halo Ratna?" tanya Arya

"iya betul, maaf ini siapa ya?" jawab Ratna

"ini aku Arya. masih inget aku kan?" jawab Arya

"iya mas, Ratna ingat kok. ratna pikir mas arya yang sudah lupa sama Ratna" kata Ratna

"iya maaf ya, aku akhir-akhir ini sedang banyak kerjaan. Ratna, malam ini kamu ada waktu nggak?" tanya Arya

"ya paling Ratna kerja mas seperti biasa, memangnya kenapa mas?" tanya ratna

"ah, nggak apa-apa kok. cuma pengen ngajak Ratna pergi keluar sebentar. aku janji nggak akan lama kok." kata Arya

"emangnya mau kemana mas?" tanya Ratna

"cuma mau ngajak makan malam sama ngobrol sebentar. itu pun kalau Ratna ada waktu" jawab Arya

"iya mas, nggak apa-apa kok. Ratna ada waktu." kata Ratna

"oke, nanti jam 7 malam aku tunggu di kafe X deket tempat kerja kamu ya" kata Arya

"baik mas, nanti Ratna kesana" jawab Ratna

kemudian telepon ditutup. alangkah bahagianya Arya akhirnya bisa bertemu lagi dengan wanita yang dia cintai. tapi utamanya adalah dia bisa membantunya keluar dari dalam masalah yang telah menghancurkan hidupnya.

akhirnya waktu yang dinanti telah tiba. dengan setelan warna hitam dan tas kecil untuk tempat membawa uang, Arya datang ke kafe X menggunakan motor matic miliknya. Arya datang lebih awal karena dia tidak mau wanita yang menunggu dia. Arya memilih meja paling ujung untuk tempat dia makan malam nanti. tak lama kemudian Ratna datang.

Arya terperangah ketika melihat Ratna. begitu cantiknya Ratna malam itu. Dia datang sebagai sosok seorang wanita yang berbeda dari yang pertama ditemui Arya. ditambah kali ini Ratna tmenggunakan pakaian yang tertutup.

"malam mas. maaf ya sudah bikin nunggu lama" kata Ratna

"ah nggak kok, aku juga baru saja sampai" kata Arya

setelah mereka berdua selesai makan, mereka memutuskan untuk pergi ke pantai didekat kafe

lampu temaram, suara ombak, dan belaian angin yang bertiup menjadikan suasana malam semakin romantis. dan akhirnya waktu yang paling ditunggu tiba.

Arya berdiri disamping motor dan ratna duduk menghadap Arya dijok motor.

"Ratna, kamu masih ingat nggak waktu aku bilang mau bantu kamu?" tanya Arya

"iya masih mas, memangnya kenapa mas?" jawab Ratna

"ini aku ada uang untuk membatu kamu seperti apa yang telah aku janjikan ke kamu waktu itu. semoga uang ini bisa membantu kamu keluar dari permasalahan kamu." kata Arya sambil mencoba memberikan uang itu kepada Ratna

Ratna terkejut kemudian terdiam sejenak

"terima kasih mas. tapi maaf Ratna tidak bisa menerimanya. Ratna tidak mau merepotkan orang. Ratna juga tidak mau dikira memanfaatkan orang" jawab ratna sambil menahan tangis

"tidak Ratna. terimalah. aku ikhlas membantu kamu" kata Arya

"terima kasih mas. ratna akan anggap ini sebagai hutang. ratna akan berjanji mengembalikannya suatu saat nanti kalau ratna sudah ada uang. ratna juga tidak tahu bagaimana harus berterima kasih kepada mas Arya." kata Ratna

"sudah ratna. aku ikhlas membantu kamu. aku cuma mau kamu bisa kembali kejalan yang benar. aku tidak tega melihat kamu seperti ini. tolong terimalah niat baikku ini. aku tidak berharap apa-apa kecuali 2 hal. pertama, kesembuhan ibu kamu. kedua, kamu akan meninggalkan pekerjaanmu yang sekarang" kata Arya

airmata Ratna tidak mampu terbendung lagi. Ratna tak mampu lagi menahan tangisnya. rasa haru, bahagia bercampur jadi satu.

"ratna tidak tahu harus bagaimana lagi bilang terima kasih kepada mas Arya. mas Arya terlalu baik. padahal ratna hanya seorang pelacur yang baru sekali mas Arya temui. Ratna janji tidak akan bekerja seperti ini lagi. besok pagi Ratna akan segera pulang untuk meninggalkan dunia hitam  ini dan mengurus operasi ibu. ratna tidak menyangka kalau masih ada laki-laki yang mau membantu Ratna secara tulus. sekarang ratna percaya kalau ternyata Tuhan itu adiil. tapi kalau Ratna boleh tahu, kenapa mas Arya bisa sebaik ini sama Ratna?" kata Ratna sambil menagis

Arya berdiam sejenak, kemudian tangannya menghapus airmata Ratna. kemudian dia memegang kedua tangan Ratna

"Ratna... mungkin kamu tidak akan percaya dengan apa yang aku katakan. tapi lihatlah aku, lihatlah mataku, disitu kamu akan melihat kesungguhanku. sejujurnya, aku mencintai kamu Ratna." kata Arya

"tapi mas... bagaimana bisa mas Arya bisa mempunyai perasaan cinta kepada Ratna? apa mas sadar siapa itu Ratna? Ratna bukan wanita baik-baik mas Mas Arya pantas mendapatkan wanita yang lebih baik dan suci daripada Ratna. Ratna itu hanya seorang pelacur mas. Ratna tidak pantas dicintai" kata ratna sambil menangis

"kita ini hanya terlahir didunia yang tidak bisa kita hindari. aku juga bukan orang baik. aku sadar dengan apa yang aku katakan. aku sadar siapa ratna dan apa profesi Ratna. tapi aku ikhlas menerima semua itu." kata Arya

"jujur mas, Ratna sebenarnya juga mempunyai perasaan yang sama seperti mas Arya. sejak pertama kita kenalan dulu, ratna sudah yakin mas Arya adalah laki-laki yang baik. tapi ratna sadar siapa Ratna. Ratna dan mas Arya tidak akan pernah bisa bersatu. karena masih banyak hal yang mas Arya tidak ketahui tentang ratna. Ratna tidak mau mas Arya kecewa nantinya" kata Ratna

"apa yang akan bikin aku kecewa? tentang penyakit yang sekarang ada didalam diri kamu?" kata arya

"mas Arya tahu darimana tentang penyakitku?" tanya Ratna

"Wina. aku tahu semua dari dia. waktu itu setelah kamu masuk kedalam rumah, aku mencari informasi tentang kamu, kemudian Wina menceritakan semua kepadaku. percayalah Ratna, aku betul-betul mencintai kamu apa adanya" kata Arya

tanpa menjawab, ratna langsung memeluk Arya. dia memeluk erat arya sambil menagis. serasa tidak percaya pada semua hal yang dia dengar malam ini.

"terima kasih Tuhan. betapa indahnya rencanaMU dibalik semua ini. Engkau telah memberikanku hadiah terindah dalam hidupku. Engkau telah mempertemukanku dengan seorang laki-laki yang bisa menerima semua kekuranganku dan mampu membimbing aku kembali kejalanMU. maafkan aku telah meragukanMu." kata Ratna dalam hati

"Ratna sekarang aku akan mengantarmu pulang, bersiaplah untuk berkemas. besok pagi aku akan mengantarmu ke stasiun untuk pulang" kata Arya

waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Ratna sudah siap untuk pulang kekampung halamannya. dia berpamitan kepada semua teman-temannya tidak terkecuali Wina.

"Win, terima kasih banyak ya. sekarang aku sudah menemukan calon pendamping hidupku, berkat kamu. mungkin kalau saat 3 hari yang lalu kamu tidak meladeni dia, aku tidak akan bisa seperti ini. kamu adalah sahabat terbaikku" kata Ratna sambil memluk Wina

"semoga kamu bahagia Ratna. doakan aku juga biar bisa cepat ketemu orang yang bisa membimbing aku. tolong jangan lupain aku dan teman-teman ya. meskipun kita tidak bareng lagi, tapi pertemanan ini tidak boleh berakhir. dan satu lagi pesanku, tolong pegang baik-baik. jangan pernah kembali lagi kedunia seperti ini." kata Wina sambil menangis memeluk Ratna

tak lama kemudian Arya datang menjemput dan mereka segera bergegas ke stasiun

"jaga diri kamu baik-baik ya. semoga operasi ibu kamu bisa berjalan lancar dan cepat sembuh. keluarga kalian bisa hidup seperti sedia kala." pesan arya terhadap ratna

"iya mas, terima kasih atas doanya" kata Ratna

tak lama kemudian kereta datang dan berangkatlah Ratna pulang menuju kampung halamannya

setelah seminggu akhirnya Ratna memberi kabar bahwa operasi ibunya berjalan dengan lancar dan ibu sudah boleh pulang kerumah. usaha Ratna dan ibu jualan kue juga sudah mulai berjalan.

ibu Ratna meminta Ratna untuk mengundang arya kerumahnya.

akhirnya pada hari minggu arya pergi menuju rumah Ratna.

disana dia disambut ramah oleh Ratna dan ibunya

ternyata ibunya tahu bahwa arya dan Ratna mempunyai hubungan karena Ratna banyak bercerita tentang Arya kepada ibunya.

seminggu tak bertemu Ratna , ratna terlihat lebih kurus dan pucat

"ratna, bagaimana dengan penyakitmu?" tanya arya

"sudah agak baikan mas." kata Ratna

tiba-tiba Ratna terlihat agak sempoyongan dan akhirnya jatuh pingsan

arya dan ibunya ratna sontak kaget dan histeris

ibunya menangis.

aryapun segera bergegas meminta tolong kepada tetangga yang mempunyai mobil untuk membantu membawa kerumah sakit.

sesampai dirumah sakit Ratna langsung dibawa ke UGD untuk segera mendapat penanganan medis.

setelah lama menunggu akhirnya ratna dipindah keruangan dan diikuti oleh ibunya sedangkan arya segera mengurus administrasinya.

arya akhirnya menunda kepulangannya karena harus merawat Ratna. dia minta ijin mengambil cuti kerja selama 3 hari

keesokan harinya Ratna masih belum tersadar dari pingsannya

setalah jam 8 pagi, okter spesialispun datang untuk memeriksa Ratna

setelah menunggu pemeriksaan oleh dokter spesialis tersebut, arya diminta untuk menemui dokter di ruangannya.

bagai tersambar petir, itulah yang dirasakan arya setelah dokter menceritakan tentang bagaimana kondisi Ratna

"penyakit Ratna sudah sangat parah. dia terkena penyakit kelamin sifillis. karena penanganan medis yang sudah sangat terlambat, kecil kemungkinan Ratna untuk bisa sembuh" kata Dokter

"tolong dok, tolong Ratna.. tolong calon istri saya.. lakukan apa saja demi kesembuhan dia. berapapun biayanya akan saya bayar" kata arya sambil menangis

"sabar mas. penyakit Ratna sudah sangat parah. kita sebagai tim medis akan bekerja semaksimal mungkin. kita berdoa saja semoga penyakit Ratna bisa teratasi" kata dokter

aryapun keluar dari ruang dokter dengan langkah yang gontai. airmatanya tak berhenti menetes

akhirnya ratna siuman.

"dimana aku?" tanya Ratna

arya dan ibunya ratna pun langsung menghampiri ratna ketika mendengar ratna sudah siuman

"tenang nak, ini kamu sekarang dirumah sakit. kemarin kamu sempat pingsan" kata ibu ratna sambil menitikkan airmata

"iya ratna, kamu kemaren pingsan akhirnya kamu siuman juga" kata arya sambil menangis

"ibu ratna minta maaf. ratna punya banyak salah sama ibu. ratna juga tidak bisa menjadi anak yang baik buat ibu. ratna merasa waktu ratna didunia ini sudah dekat bu. ratna nanti minta tolong bu. punya sebuah surat yang ratna simpan dilemari ratna. tolong surat itu serahkan sama mas arya jika nanti ratna sudah tidak ada" kata ratna terhadap ibunya

semua menagis mendengar kata-kata ratna

"tidak nak, jangan bilang seperti itu kamu akan sembuh nak" kata ibunya sambil mengis memeluk ratna

"ikhlaskan ratna bu mungkin ini sudah menjadi garis hidup ratna. ini adalah rencana Tuhan untuk ratna" kata ratna lirih smbil menahan rasa sakitnya

"mas arya" panggil ratna

'iya ratna, aku ada disini" jawab arya sambil memegang tangan ratna

"maafkan ratna mas. ratna sudah punya banyak salah dan ngrepotin mas arya selama ini. maaf ratna tidak bisa menjadi pendamping hidup mas arya. maaf juga ratna juga belum bisa membalas kebaikan mas arya. mas arya tahu bagaimana masa lalu ratna, tapi mas arya percayalah, bahwa perasaan cinta ratna untuk mas arya adalah tulus dan suci. nanti setelah ratna tidak ada, ratna minta untuk dibaca surat yang sudah ratna tulis untuk mas arya.' kata ratna

"sudah ratna jangan bilang seperti itu, kamu akan segera sembuh. aku cinta kamu ratna" kata arya

semua menagis dalam ruangan itu

ratna hanya bisa tersenyum kecil

kemudian dengan tenaga yang tersisa ratna memegang tangan ibunya kemudian menciumnya. demikian pula dengan arya ratna memegang tangan arya dan menciumnya.

setelah itu ratna berkata "ibu, mas arya, ratna pamit". itulah kata terakhir yang diucapkan ratna

ratna telah meninggal dunia.

semua menangis histeris. serasa tidak percaya bahwa ratna sudah tidak ada.

setelah pemakaman ratna, ibu ratna memberikan surat ratna kepada arya

dibukanya surat itu secara perlahan oleh arya, kemudian dibacanya.

dalam surat itu tertulis semua perasaan ratna kepada arya. dari mulai awal pertemuan mereka hingga akhirnya ratna merasa bahwa hidupnya tidak akan lama lagi

arya menangis hingga terjatuh. kakinya lemas membaca semua curahan perasaan yang dituluis ratna untuk dirinya.

didalam hati arya, ratna masih hidup sebagai bidadari hidupnya. ratna yang dulu sempat menjadi wanita hina, telah berubah menjadi sosok wanita mulia. meskipun hanya dihati arya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun