Permasalahan hidupnya menjadikan dia menjadi sosok yang lebih kuat, lebih tegar, lebih dewasa dan lebih bertanggung jawab. Dia sadar, kalau memang dia berjodoh dengan sari, dia mempunyai anak yang harus dia bimbing.
esoknya toni pun pergi kerumah kos sari
“Sari, apakah kamu serius untuk meneruskan hubungan ini denganku” Tanya toni kepada sari
“Iya mas, aku serius. Memangnya ada apa mas?” Tanya sari dengan wajah bingung
“ jika aku sudah punya penghasilan, apakah kamu bisa untuk tidak bekerja sebagai pemandu karaoke lagi? Insya Allah nanti untuk kehidupan kamu dan bagas nanti aku cukupi”
Sari menangis terharu dengan kata-kata toni. Serasa dia masih tidak percaya bahwa masih ada seorang laki-laki yang bisa tulus mencintainya, bukan memandang dia sebelah mata.
“aku tidak mau merepotkan kamu mas. Apalagi kalau nanti orang tua mas toni tahu. Nanti malah akan jadi masalah lagi” kata sari
“Tidak sari. Ini adalah caraku untuk membuktikan kepada orang tua ku kalau aku sudah berubah dan benar-benar tulus mencintai kamu. Aku ingin membimbing kamu dan anak kamu kembali kejalan yang benar. Jadi tolong jangan lemahkan niatanku ini. Perkenalanku denganmu mampu menjadikan aku sosok toni yang berbeda” ucap toni
“Terima kasih mas, jika memang niat mas toni seperti itu maka sari akan selalu mendoakan yang terbaik buat mas.” Kata sari
Akhirnya toni pulang dengan penuh motivasi
Hari terus berganti, namun toni belum juga mendapatkan pekerjaan apapun. Namun dia tidak putus asa, dia hanya ingin bekerja mencari uang agar wanita yang dia cintai tidak kembali lagi kepekerjaannya.