Mohon tunggu...
Frans Simarmata
Frans Simarmata Mohon Tunggu... Lainnya - Diaspora Indonesia

Ordinary Indonesian Diaspora in Sydney

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gagasan Pendek Hubungan Indonesia & Australia: Strangers Next Door

21 Mei 2022   09:45 Diperbarui: 21 Mei 2022   10:11 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juga penetrasi pasar Indonesia oleh pebisnis Australia. 

Tidak banyak products (Australian brands) yang dikenal orang Indonesia. Bandingkan dengan misalnya Indomie Goreng atau Bir Bintang ('binteng') yang cukup akrab dengan Aussies. Indonesia hanya peringkat #14 dari mitra dagang Australia.

Politik

Dengan kondisi yang masih merasa bagian dari White People/Europeans, pada beberapa periode Perdana Menteri sebelumnya, Australia merasa punya hak untuk menggurui Indonesia, terutama urusan Human Rights. Ini yang perlu diingat, sebab Indonesia tidak pernah mengurusi internal problem di Australia, diharapkan juga sebaliknya.

Keterlibatan Australia di East Timor masih susah dilupakan oleh kebanyakan Warga Indonesia. Belum lagi dengan isu-isu di Papua Barat serta riak-riak di negara-negara Pacific (yang seharusnya Australia bisa ikut berperan meredamnya, sebagai 'Big Brothers' bagi negara-negara Pacific tersebut).

Stabilitas dan kelanjutan Pemerintahan di Indonesia bisa membantu Australia dari ancaman dari Utara, karena mereka akan melintasi wilayah Indonesia sebelum sampai di wilayah Australia. Dukungan anti terorisme dan Islamophobia bisa jadi sangat diharapkan dari Australia, selama dalam tataran ekualitas.

People to People

Penelitian Lowy Istitute tahun 2021 (dan sebelumnya) menunjukkan rendahnya pengetahuan dan knowledge dari Australians kepada Indonesia. Walaupun G-G sudah ada peningkatan, di tataran grass roots, persepsi ini bisa ditingkatan. Australia pada hemat saya, perlu lebih memahami budaya dan orang Indonesia, tidak bisa taken for granted karena banyak turis Australia yang ke Bali misalnya.

Diaspora Indonesia di Australia memang jumlahnya tidak sebanyak komunitas migran lainnya. Misalnya hanya 1/9 dibandingkan dengan Diaspora China (McRae & Zhang). Selain itu minimnya peran diaspora Indonesia di Pemerintahan/Politik dan Komunitas Migran yang lebih luas, membuat peran sebagai 'diplomat swasta' kurang signifikan. 

Memanfaatkan organisasi/komunitas/diaspora kedua negara bisa jadi medium yang tepat, karena merekalah yang saling berinteraksi. Pendekatan soft power/public diplomacy. Saling menggunakan Bahasa Indonesia atau pertukaran seni/budaya misalnya.

Apa yang sudah dilakukan Pemerintah Australia untuk meningkatan hubungan baik Australia Indonesia, mungkin perlu diimbangi lagi oleh Pemerintah Indonesia misalnya. Contoh menurunnya studi Bahasa Indonesia di sekolah dan Universitas di Australia, tidak bisa hanya menjadi urusan pihak Australia saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun