Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia Negara Religus yang Hipokrit? Dimana Kasus Kekerasan Seksual Masih Marak Terjadi

31 Januari 2025   09:06 Diperbarui: 31 Januari 2025   09:06 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun Indonesia yang Benar-Benar Berlandaskan Nilai-Nilai Moral

Jika Indonesia ingin benar-benar menjadi negara yang religius dalam arti yang sesungguhnya, maka perubahan yang nyata harus dilakukan. Agama tidak boleh hanya menjadi identitas sosial yang digunakan untuk menilai orang lain, tetapi harus benar-benar menjadi pedoman moral yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hukum harus ditegakkan dengan tegas dan tanpa pandang bulu, terutama dalam kasus kekerasan seksual. Korban harus diberikan perlindungan yang layak, dan pelaku harus mendapatkan hukuman yang setimpal agar ada efek jera yang nyata.

Selain itu, pendidikan seksual yang berbasis ilmiah harus mulai diajarkan di sekolah. Pendidikan ini bukan tentang mendorong seks bebas, tetapi tentang memberikan pemahaman yang benar mengenai batasan tubuh, hak-hak individu, serta bagaimana melindungi diri dari kekerasan seksual.

Masyarakat juga harus mulai mengubah cara berpikir mereka terhadap korban kekerasan seksual. Sudah saatnya stigma terhadap korban dihapuskan, dan fokus dialihkan kepada bagaimana cara mencegah kejahatan ini terjadi sejak awal.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara yang benar-benar berlandaskan nilai-nilai moral, tetapi hal ini tidak akan terjadi jika masyarakat terus terjebak dalam kemunafikan. Kesalehan tidak cukup ditunjukkan melalui kata-kata dan simbol, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Jika tidak, maka Indonesia akan terus menjadi negara yang penuh dengan paradoks: religius di permukaan, tetapi rusak di dalam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun