Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memilih Sharenting dengan Bijak dan Menjaga Privasi Anak

26 Januari 2025   16:01 Diperbarui: 26 Januari 2025   16:01 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sharenting Anak.Freepik.com

Mengelola Sharenting dengan Bijak

Salah satu langkah penting dalam mengelola sharenting adalah dengan memahami konsekuensi dari setiap unggahan yang dilakukan. Sebelum memutuskan untuk membagikan sesuatu tentang anakmu, pertimbangkan beberapa hal berikut:

  • Apakah konten tersebut berpotensi merugikan anak di masa depan?

  • Apakah informasi yang dibagikan dapat mengungkapkan lokasi atau detail pribadi yang sensitif?

  • Apakah anakmu merasa nyaman jika konten tersebut dilihat oleh orang banyak?

Selain itu, gunakanlah fitur pengaturan privasi yang tersedia di platform media sosial. Batasi akses hanya untuk orang-orang yang benar-benar kamu kenal dan percayai.

Kamu juga perlu melibatkan anak dalam keputusan ini, terutama jika mereka sudah cukup besar untuk memahami dampaknya. Tanyakan pendapat mereka sebelum membagikan foto atau cerita tentang mereka. Langkah ini tidak hanya menunjukkan rasa hormat terhadap hak mereka, tetapi juga membantu membangun kepercayaan antara kamu dan anak.

Kesimpulan

Sharenting adalah fenomena yang tidak dapat dihindari di era digital. Di satu sisi, praktik ini memungkinkan orang tua untuk berbagi kebahagiaan, membangun hubungan dengan keluarga jauh, atau bahkan memberikan inspirasi dalam pengasuhan. Namun, di sisi lain, sharenting juga menyimpan berbagai risiko yang tidak boleh diabaikan, mulai dari kehilangan privasi hingga dampak psikologis bagi anak.

Sebagai orang tua, tanggung jawab kita adalah memastikan bahwa setiap keputusan yang kita ambil, termasuk dalam hal sharenting, benar-benar memperhatikan kepentingan dan hak anak. Dengan bersikap bijak, kita tidak hanya menjaga privasi mereka, tetapi juga membantu melindungi masa depan mereka di dunia yang semakin terkoneksi ini.

Melakukan sharenting dengan bijak adalah bentuk kasih sayang yang nyata. Sebab, melindungi anak bukan hanya soal memberikan mereka perlindungan fisik, tetapi juga melibatkan langkah proaktif dalam menjaga hak-hak mereka di era digital. Jadi, sebelum kamu mengunggah foto atau cerita tentang anakmu, tanyakan pada dirimu sendiri: apakah ini benar-benar untuk kebaikan mereka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun